Perempuan pada pria pemilik pusaka
Terbiarkan waktu merampas segenap
Jangan tanya bilik malam yang muram pasrah
Jelaga saja dihempaskan mengguyur sosok
Masih belum cukup tergopoh, jarak telah melewati waktu
Menyetak raga, membesi otot perempuan perkasa
Gemulai tak lagi nampak
Meski tuan membedak tebal padanya, bahkan cangkul tak lagi mampu mengupas
Tetap saja, kenapa membisu saat dia merintis huma
Nikmati saja, sudah diabdikan segala untuk tuan
Dan tuan telah saksikan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!