Mohon tunggu...
Muhammad Muhajir Aminy
Muhammad Muhajir Aminy Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Investasi Saham Bank Panin Syariah

19 Mei 2016   09:16 Diperbarui: 19 Mei 2016   09:30 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANK PANIN SYARIAH

Bank Panin Syariah adalah lembaga keuangan syariah yang menerapkan prinsip syariah. Sebelumnya Bank Panin Syariah bernama Bank Harfa. Menunjuk Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009, dengan ini diberitahukan bahwa Bank Panin Syariah akan mulai beroperasi dan melayani masyarakat dengan produk jasa perbankan syariah pada tanggal 2 Desember 2009.

Bank Panin Syariah hingga saat ini adalah satu-satunya bank syariah di Indonesia yang menerbitkan saham di Bursa Efek Indonesia untuk menarik investor dalam berinvestasi di bank tersebut. Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham Bank Panin Syariah direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal  2 – 8 Januari 2014, sementara tanggal listing nya di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pada tanggal 15 Januari 2014. Bank Panin Syariah sudah bekerjasama dan menunjuk beberapa perusahaan sekuritas dalam proses IPO nya guna menarik investor di pasar perdana, sebelum masuk ke dalam Bursa Efek Indonesia untuk diperdagangkan di pasar sekunder.

Jumlah saham yang ditawarkan pada saat IPO adalah sebanyak 5 milyar saham baru atau 50% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Bank setelah penawaran umum, dengan nilai nominal per lembar sahamnya adalah Rp. 100. Bersamaan dengan penerbitan saham, Bank Panin Syariah juga mengeluarkan waran (hak untuk membeli saham pada harga dan jangka waktu tertentu) sebanyak 1 milyar waran Seri 1. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sekitar 80% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dalam rangka mendukung ekspansi pembiayaan, serta sekitar 20% untuk pengembangan jaringan termasuk di dalamnya infrastruktur perseroan.. Pembagian dividen kepada para pemegang saham adalah sebesar 10% apabila NPAT (laba bersih setelah pajak) mulai dari 150 milyar – 200 milyar rupiah, dan 15% apabila NPAT lebih dari 200 milyar rupiah.

TOTAL ASET

Perkembangan Bank Panin Syariah cukup pesat, baik sebelum melakukan penawaran umum di Bursa Efek maupun setelahnya. Tiga tahun sebelum melakukan IPO, yaitu tahun 2011, Bank Panin Syariah mencatatkan total aset sebesar 1,016 trilyun rupiah. Angka ini naik hingga 110% atau sebesar 1,119 trilyun menjadi 2,13 trilyun rupiah pada tahun 2012. Sementara pada akhir 2013 atau sebelum IPO, Bank Panin Syariah telah mencatat total aset sebesar 4,05 trilyun rupiah. Ini artinya selama dua kali berturut-turut Bank tersebut mampu melipatgandakan asetnya hingga mendekati dua kali lipat sebelum melakukan penawaran umum saham di Bursa Efek.

  Namun kemampuan melipatgandakan total aset ini nampaknya berkurang hingga setengahnya setelah menerbitkan sahamnya di pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah total asetnya yang hanya tercatat sebesar 6,2 trilyun rupiah pada tahun 2014, meningkat hanya sekitar 53% dari total aset pada tahun sebelumnya yang berada pada angka 4,05 trilyun rupiah. Tingkat pertumbuhan jumlah aset Bank Panin Syariah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Total Aset Bank Panin Syariah
Total Aset Bank Panin Syariah
Pertumbuhan total aset Bank Panin Syariah ini cukup menarik bagi para investor yang ingin berinvestasi pada efek yang akan diterbitkan oleh bank tersebut pada saat IPO, salah satunya adalah saham. Sebagaimana telah diketahui bahwa saham adalah surat berharga yang mewakili aset perusahaan, maka dengan melihat perkembangan total aset yang dimiliki bank tersebut hingga dua kali lipat cukup menjadi pertimbangan investor untuk menanam modal. Oleh karenanya Bank Panin Syariah ini dinilai cukup menjanjikan sebagai salah satu perusahaan tempat berinvestasi di pasar modal. Terlebih dengan adanya fakta bahwa Bank Panin Syariah hingga saat ini merupakan satu-satunya bank syariah yang menggelontorkan sahamnya di pasar modal syariah. Hal ini tentu dapat memicu sentimen positif dari investor untuk membeli sahamnya pada saat ditawarkan di pasar perdana, terutama investor muslim yang sangat memerhatikan kepatuhan syariah perusahaan tempat mereka berinvestasi.

LABA PERUSAHAAN

Keuntungan yang berhasil dicatat oleh Bank Panin Syariah antara tahun 2010 hingga 2014 cukup fluktuatif. Berdasarkan laporan keuangannya, pada akhir 2011 Bank Panin Syariah meraup keuntungan sebesar 351 juta rupiah setelah mengalami kerugian di tahun sebelumnya. Angka yang cukup kecil untuk sebuah lembaga perbankan. Namun angka ini melonjak cukup besar pada tahun selanjutnya. Terbukti dengan tercatatnya saldo laba akhir periode sebesar 35,4 milyar rupiah pada akhir 2012. Artinya bank tersebut mengalami kenaikan laba hingga 1000,7% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun selanjutnya angka ini menurun menjadi 25,9 milyar rupiah atau sekitar 26,58% dari tahun 2012. Namun angka tersebut kembali naik pada akhir 2014 setelah pengumuman IPO dan penawaran saham bank menjadi 96,9 milyar rupiah atau naik sebesar 272,8%. Kenaikan laba Bank Panin Syariah dapat diringkas dalam tabel berikut ini :

Total Laba Bank Panin Syariah
Total Laba Bank Panin Syariah
Fluktuasi laba Bank Panin Syariah sebagaimana tercatat di dalam laporan keuangan tahunannya cukup menjadi perhatian para investor untuk membeli sahamnya di pasar perdana. Laba perusahaan adalah salah satu pertimbangan para investor untuk membeli saham, karena laba tersebut akan dibagikan kepada mereka dalam bentuk dividen pada satu periode tertentu. Kenaikan laba hingga 10 kali lipat pada tahun 2012 dapat dijadikan salah satu alasan mengapa Bank Panin Syariah cukup layak untuk dijadikan perusahaan tempat berinvestasi. Walaupun faktanya pada tahun 2013 angka tersebut sedikit menurun, namun nampaknya investor yang akan membeli sahamnya pada saat IPO meyakini bahwa pada tahun-tahun selanjutnya angka laba tersebut akan meningkat, sehingga dividen yang akan dibagikan kepada mereka pun akan semakin besar.

TINGKAT PRICE EARNING RATIO (PER)  SAHAM BANK PANIN SYARIAH

Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu metode yang digunakan investor untuk menentukan kondisi pasar suatu saham perusahaan. PER menggunakan perbandingan antara harga saham perusahaan di pasar dengan laba yang diperoleh perlembar sahamnya (Earning Per Share). Rumus matematis untuk menentukan PER adalah sebagai berikut :

3-573d20e05097739204739b0b.jpg
3-573d20e05097739204739b0b.jpg
Pada saat IPO, harga saham di Bank Panin Syariah adalah Rp. 100 dengan laba persahamnya tercatat di laporan keuangan tahun pada akhir Desember 2013 sebesar Rp. 4,31. Ini berarti besar nilai PER nya adalah 23,2. Angka 23,2 dapat diartikan sebagai jumlah rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh laba perusahaan. Dengan kata lain, pada saat harga saham Rp. 100, investor harus membayarkan sebesar Rp. 23,2 untuk memperoleh laba Rp. 1 kepada perusahaan. Angka tersebut cukup besar dan pada umumnya dihindari investor yang mempertimbangkan analisis laporan keuangan sebelum berinvestasi.

Saham dengan tingkat PER lebih dari 20 memiliki kemungkinan short (jual) yang amat tinggi. Seharusnya investor menghindari untuk membeli saham dengan tingkat PER lebih dari 20 karena amat beresiko. Namun pada kenyataannya trend harga saham tersebut semakin tinggi. Menurut analisis kami kemungkinan hal ini dikarenakan oleh satu hal, yaitu Bank Panin Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang menerbitkan saham di pasar modal hingga saat ini, sehingga amat ditunggu-tunggu oleh para investor khususnya yang beragama Islam dan peduli dengan isu kepatuhan syariah perusahaan tempat mereka berinvestasi. Saham Bank Panin Syariah bahkan sebelum diperdagangkan di pasar sekunder sudah diminati oleh banyak investor dan diyakini harganya akan naik sesuai ekspektasi mereka.

Pergerakan Harga Saham Bank Panin Syariah
Pergerakan Harga Saham Bank Panin Syariah
Tanda lingkaran pada gambar diatas menunjukkan periode bearish (menurun) dimana investor pada saat itu lebih baik menjual saham. Pada periode tersebut kemungkinan investor melihat nilai PER nya yang terlalu besar sebagai pertimbangan dalam berinvestasi. Namun keyakinan ini sepertinya hanya dalam jangka pendek, karena investor lebih memilih untuk menahan (hold) saham yang telah dibeli dengan sentimen positif bahwa harganya akan semakin naik atau berada dalam bullish trend. Bahkan dalam jangka waktu 1,5 tahun harga sahamnya naik hingga tiga kali lipat. Artinya investor yang membeli pada saat IPO akan mendapatkan keuntungan dari capital gain (keuntungan dari kenaikan harga saham) hingga tiga kali lipat apabila menjual sahamnya di saat yang tepat.

KEWAJARAN HARGA SAHAM

Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Umumnya saham mewakili aset yang dimiliki perusahaan, artinya apabila seseorang telah membeli saham suatu perusahaan maka ia telah memiliki aset perusahaan tersebut walaupun dalam porsi yang amat kecil. Oleh karenanya saham sangat erat kaitannya dengan total aset suatu perusahaan.

Terlepas dari risiko, laba, tingkat hutang, inflasi, beban-beban, dan lainnya, secara logis dan sederhana harga saham dapat dirumuskan sebagai berikut :

5-573d2178789373c804ec9ef9.jpg
5-573d2178789373c804ec9ef9.jpg
Berdasarkan laporan keuangan Bank Panin Syariah pada akhir tahun 2013, total aset yang dimiliki bank tersebut sebesar Rp. 4.052.701.000.000,00 (4,05 trilyun rupiah) dengan jumlah saham yang akan ditawarkan di pasar perdana sebanyak 5 milyar saham. 5 milyar saham tersebut merupakan jumlah saham yang akan ditawarkan di pasar modal dengan total porsi kepemilikan sebesar 23,18%. Oleh karenanya total aset yang direpresentasikan oleh saham hanya sebesar Rp. 4.052.701.000.000,00 X 23,18% = Rp. 939.416.091.800,00 (939,4 milyar rupiah). Secara sederhana, untuk menghitung harga wajar saham tanpa mempertimbangkan faktor lainnya (risiko, total hutang, inflasi, asumsi pertumbuhan, dan lainnya) adalah dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan diatas.

6-573d21b5789373ed04ec9ee4.jpg
6-573d21b5789373ed04ec9ee4.jpg
Harga saham yang ditawarkan pada saat IPO adalah Rp. 100, sementara harga saham seharusnya sebesar Rp. 187,88 per lembar. Ini berarti saham yang ditawarkan pada saat IPO masih berada dalam kategori undervalued (terlalu murah). Hal ini juga mungkin yang menjadi salah satu alasan investor untuk membeli saham Bank Panin Syariah dengan keyakinan bahwa harganya akan mengalami bullish trend (semakin naik).

KESIMPULAN

Bank Panin Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang menerbitkan surat berharga dalam upaya ekspansi bisnisnya. Menurut hasil analisis kami, harga saham yang ditawarkan di pasar perdana oleh Bank Panin Syariah termasuk dalam kategori undervalued (terlalu murah) sehingga menjadi salah satu alasan investor untuk membeli saham tersebut walaupun tingkat PER nya memiliki potensi jual yang amat tinggi. Alasan lainnya adalah pengamatan investor terhadap total aset yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, peningkatan laba perusahaan, dan fakta bahwa Bank Panin Syariah merupakan bank syariah pertama yang menerbitkan saham di pasar modal syariah hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun