Tulus ikhlas tanpa mengharap like komen dan pangkat
Berkawan bumi langit dan cinta keluarga
Istiqomah bergerak meskipun semakin sempit ruangnya
"Banyak keringat petani yang kita telan puluhan tahun"
"Banyak air mata petani yang sangat sering kita lupa"
"Banyak darah petani yang tumpah di medan tanam"
sedikit kesadaran si putra pagi itu
Sembari mendengarkan lagu nasida ria
Duduk menatap pohon kelapa yang menjulang tinggi
Mendongak tanpa kata dan kedipÂ
Ia melamunkan kondisi hitam putih desa dan kota
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!