Kami membayarkan utang tersebut, lalu segera beranjak.
Saat itu, kami merasa kembali menjadi mahasiswa yang tak berguna. Mengingat senyum mereka berdua ketika hendak beranjak, membuat nuraniku betul-betul terluka. Maaf, Pak tua. Maaf, Dik. Kami mahasiswa yang kurang peka.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!