Di hari-hari selanjutnya, pikiranku tak lepas dari bayangan bahwa aku berada di sana pada shaf paling depan setelah imam dan memeluk imam-imam andalanku sejak berumur 13 tahun. Kemudian merintih di hadapan Kakbah. Pasti aku akan sangat terharu pada setiap langkah mengelilingi Kakbah seraya mengucap "Labbaikallahumma labbaik...".
Jika saat ini aku berada di sana, mungkin aku hanya dapat tertunduk malu menghayati betapa jauhnya diri ini dari-Nya dengan dosa-dosa yang berulang. Hadirkanlah kami di sana Ya Allah. Berilah kami pelajaran bahwa waktu-waktu menunggu seperti ini menjadi kesempatan besar kepada kami untuk memperbaiki diri dahulu sebelum menginjakkan kaki di sana agar tak terlalu hina dan kotor di hadapanMu.
Andi Muhaimin Darwis
Ruang Kamar, 11/7/19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H