Terlalu malam ketika kau bangunkan untuk melihat bulan
Aku tertegun bulan sudah terbelah
Satu tertutup awan dan yang satu tenggelam direrumputan
Kau tuliskan semburat bulan tapi tak jelas
Sehingga kata-kata terkontaminasi menjadi racun yang bisa membunuh
Pedagang kaki lima marah pembeli hanya pandai menawar
Kuli bangunan marah sang mandor hanya memerintah dan ongkang-ongkang
Merah darah tak terbendung ketika jalan-jalan ditutup
Rongga dada dimampatkan ubun-ubun digedor-gedor dengan umpatan
Terhempas perahu putus talinya terombang ambing dilaut
Sampaikah dia di pulau impian ?
Siapa yang bisa mengambil bunga laut dan menanamnya dibatu-batu karang
Penghias senja mengusir jenuh siang malam melintang
Kau gelombang aku angin
Kau pasir aku air
Berpagut melawan arus
Ciptakan syair laut biru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H