Mohon tunggu...
Muhaimi
Muhaimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

nama saya muhaimi kesibukan saya ssebagai mahasiswa saya juga memiliki hobi yaitu bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Inflasi dan Tingkat Pengangguran terhadap Pertumbuhan Ekonomi Makro di Indonesia

22 Maret 2024   14:52 Diperbarui: 22 Maret 2024   14:55 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

INFLASI

Inflasi pada umumnya dijabarkan dalam lonjakan secara massif untuk harga barang atau jasa dalam periode tertentu. Meskipun lonjakan harga beberapa jenis barang bukan dianggap sebuah inflasi, tetapi jika peningkatannya meluas ke sebagian besar barang lain atau mengakibatkan peningkatan harga secara umum, hal tersebutlah yang dapat disebut sebagai inflasi.

Terdapat dua varietas inflasi, yaitu inflasi demand-pull yang dipicu oleh peningkatan permintaan, dan inflasi cost-push yang diakibatkan oleh penurunan produksi akibat kenaikan biaya produksi. Sumber inflasi cost-push bisa berupa kenaikan harga bahan baku industri, ketidaksempurnaan dalam operasi bisnis, atau tuntutan yang kuat dari serikat buruh untuk peningkatan upah, dan lain sebagainya.

Faktor lain yang mempengaruhi inflasi adalah sebagai berikut:

  • Kenaikan permintaan: jika permintaan barang dan jasa lebih besar daripada ketersediaan yang ada, harga cenderung naik karena konsumen bersaing untuk mendapatkan produk yang lebih murah.
  • Dalam konteks ekonomi, ketika biaya produksi mengalami kenaikan, kecenderungan adalah harga barang dan jasa akan ikut naik.
  • Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) serta impor barang dan jasa memiliki dampak yang berarti terhadap tingkat inflasi dalam periode waktu yang lebih lama.
  • Tingkat suku bunga memiliki potensi untuk memengaruhi tingkat inflasi.
  • Kenaikan pajak: jika perusahaan memilih untuk menaikkan harga produk atau jasa mereka, kenaikan pajak dapat menyebabkan inflasi.

HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PERTUMBUAHAN EKONOMI

Tidak seluruh dampak inflasi terhadap perekonomian bersifat negatif. Inflasi yang berada pada tingkat yang rendah dapat memacu pertumbuhan ekonomi, khususnya jika angkanya berada di bawah 10%. Hal ini disebabkan oleh kemampuan inflasi dalam mendorong para pengusaha untuk meningkatkan produksi mereka. Para pengusaha terdorong untuk meningkatkan produksi disebabkan hal ini dapat memberi mereka manfaat pendanaan yang sangat drastic dri kenaikan harga yang terjadi. Selain aspek tersebut, peningkatan dalam produksi juga memiliki implikasi positif tambahan, seperti menciptakan kesempatan kerja baru. Namun, apabila pertumbuhannya melebihi angka sepuluh persen, kemungkinan besar akan menyebabkan dampak negatif pada tingkat inflasi.

Peningkatan tingkat inflasi menunjukkan pertumbuhan perekonomian, inflasi berke-panjangan memiliki dampak buruk. Lonjakan inflasi yang berkelanjutan mengakibatkan barang local lebih mahal daibandingkan barang import sejnis.

Apabila diperiksa dengan saksama, terdapat situasi di mana tidak semua tingkat inflasi berakibat buruk terhadap kesejahteraan ekonomi. Inflasi under 10%, memiliki potensi untuk menggalakkan perkembangan ekonomi. Hal ini mendorong pelaku bisnis untuk meningkatkan volume produksi mereka serta menciptakan lapangan kerja baru.

 

 

 

PENGANGGURAN

Tingkat kekosongan pekerjaan adalah fenomena yang diamati entah itu di negara maju maupun negara yang masih dalam ekonomi berkembang. Secara garis besar, Pengangguran didefinisikan sebagai keadaan di mana anggota populasi yang dalam usia produkktif tidak dalam suatu pekerjaan serta tidak dalam pencarian pekerjaan. Orang yang tidak dalam status beekrja namun sedang dalam pencarian pekerjaan tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran.

  • Beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan tingkat pengangguran dapat diuraikan sebagai berikut:
  • Kurangnya pendidikan dan keterampilan: orang yang memiliki pendidikan rendah atau tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk posisi tertentu dapat sulit diterima sebagai tenaga kerja.
  • Kemajuan teknologi: kemajuan teknologi dapat menyebabkan perusahaan berpikir akan beralih ke teknologi canggih seperti robot, yang akan mengurangi pengangguran.
  • Ketidakseimbangan antara pertumbuhan tenaga kerja dan pengangguran: Karena jumlah pengangguran lebih besar daripada pertumbuhan tenaga kerja, ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan persaingan yang intens.

HUBUNGAN ANTAR PENGANGGURAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI MAKRO DI INDONESIA

 Hukum Okun, yang dinamakan sesuai dengan ekonom Arthur Okun yang pertama kali  mengembangkannya, menggambarkan korelasi antara tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Bukti empiris menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat pengangguran dan hasil ekonomi dalam siklus bisnis. Setiap peningkatan satu poin dalam tingkat pengangguran berpotensi mengakibatkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 2%. Fenomena peningkatan pengangguran juga menunjukkan adanya ketidakmerataan dalam masyarakat, yang berimplikasi pada distribusi pendapatan.

Tingkat pengangguran memiliki keterkaitan dengan ketersediaan peluang kerja. Sementara itu, investasi didasarkan pada Akumulasi simpanan yang merupakan sebagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk keperluan konsumsi.. Peningkatan pendapatan nasional dipicu oleh harapan untuk membangun infrastruktur produksi baru yang akan menghasilkan permintaan tenaga kerja tambahan.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan, kesimpulan dapat diambil bahwa keberadaan inflasi memiliki konsekuensi yang merugikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa ketika tingkat inflasi naik, kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan. Selain hal tersebut, dampak yang bersifat positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia juga dapat disimak dari angka pengangguran yang tidak menurun secara signifikan meskipun terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Bick pada tahun 2010. Effect of Inflation on Economic Growth in Developing Countries: Threshold Effects 

Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran di Indonesia dari tahun 1988 hingga 2008.

Ditha dan Rima Kurniasari. Lihat bagaimana investasi, inflasi, nilai tukar rupiah, dan tingkat suku bunga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun