Setidaknya terdapat beberapa hal penting yang harus dilakukan PMII: pemetaan isu-isu penting prioritas dalam hubungan internasional, partisipasi dalam gerakan dan jaringan internasional, serta penataan ulang kurikulum kaderisasi organisasi, secara berjenjang dari tingkat dasar hingga ke tingkat tinggi. Pertama, PMII perlu untuk melakukan mapping terhadap isu apa yang penting menjadi perhatian dan prioritas agenda kerja PMII. Hal ini bisa merujuk pada prioritas kebijakan politik luar negeri pemerintah Republik Indonesia dan pembacaan PMII atas hal penting lainnya.
Kedua, PMII perlu untuk secara aktif menjadi inisiator gerakan pemuda internasional dalam merespon isu-isu global. PMII dapat melakukan konsolidasi dan mengumpulkan simpul organisasi kepemudaan di tingkat internasional guna menyuarakan realitas perkembangan dunia. Ketiga adalah penting untuk melakukan peninjauan ulang kaderisasi organisasi di segala tingkatan untuk mempersiapkan kader dan anggota yang berdaya saing global. Misalkan adalah menjadikan pengembangan kemampuan bahasa asing, dan pengembangan soft skills lainnya sebagai materi pokok kaderisasi formal, termasuk injeksi pengetahuan umum berdimensi global pada proses kaderisasi PMII. Pada akhirnya, upaya di atas merupakan ikhitiar untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kader yang juga akan berdampak pada kemajuan organisasi
Â
Untuk Mu Satu Tanah Airku,
Untuk Mu Satu Keyakinanku,
Dirgahayu 64 Tahun PMII.
Â
*Muh Afit Khomsani, Kader PMII Kota Semarang
Pengurus Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional PB PMII
Â
[i] Lihat Ahmad Hifni. 2018. Menjadi Kader PMII. Kota Tangerang Selatan: Moderate Muslim Society