Semarang, 5 Desember 2023 - Pengoptimalan Hasil Samping Budidaya Tanaman Jagung. Program yang diusulkan ini sesuai dengan potensi wilayah Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah yang memiliki lahan budidaya tanaman pangan seperti jagung. Akan tetapi, pengelolaan limbah hasil budidayanya tergolong masih belum optimal, padahal jika limbah hasil budidayanya dapat diolah dengan optimal dapat memberikan manfaat dari segi lingkungan dan ekonomi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengoptimalan hasil sampingan budidaya tanaman jagung salah satunya adalah dengan pembuatan briket yang berasal dari bonggol tanaman jagung.Â
Pemanfaatan bonggol tanaman jagung sebagai briket dapat menjadi salah satu upaya dalam pengolahan limbah bentuk padat. Briket jagung dapat bermanfaat untuk dijadikan bahan bakar alternatif yang lebih efisien dan hemat dibandingkan dengan kayu bakar atau arang, mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, serta dapat meminimalisir pemupukan limbah sisa budidaya pertanian, sehingga harapannya dapat meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan karena limbah yang tidak terolah dengan baik.
Pembuatan briket bonggol jagung melibatkan proses penggilingan bonggol jagung menjadi ukuran serbuk halus, dicampur dengan bahan perekat seperti tepung terigu atau pati tapioka, kemudian dicetak dan dikompres menjadi briket. Setelah itu, briket tersebut dikeringkan hingga kadar airnya rendah untuk meningkatkan daya bakarnya. Briket bonggol jagung memiliki potensi sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar atau batubara.
Â
Mahasiswa KKN Tematik Program Kampung Iklim Universitas Diponegoro melakukan kegiatan sosialisasi pembuatan briket bonggol jagung pada hari selasa tanggal 5 Desember 2023. Acara sosialisasi dimulai dengan sesi senam bersama warga RW 2 Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah untuk menghidupkan suasana. Selanjutnya, informasi terkait cara maksimalisasi hasil samping budidaya tanaman jagung disampaikan melalui tiga tahapan: penyampaian materi, demonstrasi pembuatan briket dari tongkol jagung, dan sesi tanya jawab antara pemateri dan audiens. Materi yang disampaikan mencakup penggunaan sisa hasil budidaya jagung sebagai bahan bakar alternatif, seperti briket, untuk menggantikan arang. Demonstrasi bertujuan memberikan pemahaman langsung kepada audiens mengenai proses pembuatan briket dari tongkol jagung. Di akhir acara, doorprize diberikan kepada peserta yang aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab.
Harapan dari program sosialisasi pembuatan briket bonggol jagung adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang potensi manfaat dari sisa tanaman jagung, khususnya bagian tongkolnya, sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Melalui pemahaman yang diperoleh dari acara ini, diharapkan masyarakat dapat mengoptimalkan penggunaan sisa tanaman jagung untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperbaiki kondisi lingkungan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong adopsi teknologi pembuatan briket bonggol jagung secara luas di masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan serta berkelanjutan bagi komunitas lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H