Mohon tunggu...
muhammad ihsyanudin
muhammad ihsyanudin Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasional.is.me

1 Januari 2014   18:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:16 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memupuk rasa nasionalisme dalam diri sangatlah penting, mengingat banyaknya orang yang menganggap bahwa indonesia adalah negara terpuruk dan mereka orang-orang Indonesia pun lebih memilih untuk mengonsumsi barang luar negeri dan bahkan banyak diantara mereka yang berkeinginan untuk merubah nasib mereka di luar negeri, kita sebagai mahluk pribumi harus membenarkan tindakan tersebut bahwa kita masih punya kekayaan yang luar biasa di tanah air kita ini. Masih banyak harta dan budaya di Indonesia yang harus kita lestarikan. Dengan perbedaan karakter disetiap suku bangsa yang kita miliki, kita punya kekuatan, kita pupuk dan tumbuhkan nasionalisme setinggi-tingginya untuk kemajuan Indonesia. Sebuah perbedaan, itulah kekuatan kita. Perbedaan bukanlah suatu kelemahan, akan tetapi perbedaan adalah sebuah kekuatan.

Belakangan ini kata nasionalisme mengalami sedikit pergeseran makna. Seperti anarkisme, yang mengalami pergeseran makna. Sering kita lihat dalam beberapa media yang mengatakan “Demo berlangsung anarkis” dan seakan-akan arti dari kata “anarkis” itu adalah kekerasan, padahal “anarkisme” ialah paham yang menawarkan ide sebuah negara tanpa pemerintahan karena dipercaya pemerintah akan melakukan penindasan kepada umat manusia. Nggak nyambung kan?

Serupa dengan penggunaan kata “nasionalisme”. Banyak orang yang beranggapan bahwa nasionalisme diartikan dengan “semangat kebangsaan” atau “cinta indonesia”, padahal dalam bahasa sederhananya “nasionalisme” adalah paham yang meyakini bahwa perbedaan yang ada dalam suatu negara itu harus dipersatukan. Menurut Wikipedia “nasionalisme” adalah satu paham yang menciptakan dan mempertaruhkan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Kurang lebih paham yang sama

Nasionaisme sangatlah dibutuhkan oleh negara-negara yang terdiri dari berbagai macam jenis penduduk. Salah satunya adalah Indonesia, di Indonesia terdiri dari bergai macam suku dan etnis yang memiliki ciri, kebudayaan, gaya hidup dan pola pikir yang berbeda. Disinilah letak peran sebuah nasionalisme, yaitu sebagai pemersatu bangsa. Kita sebagai warga pribumi yang mengaku mempunyai nasionalisme tinggi harus berada di garis depan untuk berjuang membuat indonesia bersatu. Perbedaan menjadi sebuah kelemahan, itu salah karena dengan perbedaan akan membuat kita kuat, justru perbedaanlah yang membuat kita kuat layaknya sebuah tim sepak bola, salah satu pemain harus ada yang pandai dalam menangkap bola yang akan dijadikan sebagai keeper, ada yang punya sebuah tendangan yang dahsyat yang bisa di jadikan sebagai pemain bertahan yang dapat menghalau dan membuang bola sehingga bola menjauh dari gawang sendiri, ada yang mempunyai kekuatan pada kaki kanan untuk menendang bola yang bisa dijadikan sebagai sayap kanan, begitu juga sebaliknya, dan ada yang cerdik dan lihay dalam menggocek bola yang akan dijadikan sebagai penyerang. Sebuah tim akan kuat karena perbedaan yang ada, begitu pula dengan negara ini. Yang kita lakukan adalah berusaha untuk membuat bersatu bukan menjadikan satu, serupa dengan penyeragaman dalam sekolah, kita dipaksa oleh sekolah untuk memakai seragam, agar kita sama dan tidak mebedakan apa pun tanpa membuat pribadi mereka bersatu, dan yang terjadi adalah tawuran, sedangkan di Amerika, pihak sekolah tidak mewajibkan sebuah seragam, melainkan mereka membiarkan perbedaan itu terjadi, mulai perbedaan ekonomi yang bisa dilihat dari penampilan seorang siswa, maupun perbadaan lainya, akan tetapi mereka beusaha untuk mempersatukan pribadi mereka diatas perbedaan yang ada, karena yang kita butuhkan sebenarnya adalah membuat bersatu bukan menjadikan satu.

Dapat kita lihat, banyak sekali potensi yang ada di Indonesia ini. Jika ada orang yang mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang tidak berpotensi, maka dia bisa dikatakan buta. Kita tidak usah takut kita belum mampu memaksimalkan potensi-potensai itu, karena negara ini ada untuk selamanya, kita masih punya banyak waktu, kekayaa dan potensi pada tenaga kerja di Indonesia yang mampu membawa Indonesia tuk jadi lebih baik. Kita masih bisa untuk berjuang dan menggali sedalam-dalamnya daripada potensi-potensi itu. Memang, Indonesia tidak sempurna, karena negara bukanlah utopia. Utopia adalah sebuah keadaan sempurna tanpa cela. Memang Indonesia banyak korupsi, tetapi apakah negara lain tidak? Mereka punya kebobrokan mereka masing-masing. Bukanya mau menjelek-jelekan negara lain, Cuma kita harus menekankan bahwa Indonesia itu tidak buruk-buruk amat. Hanya saja orang kebanyakan orang Indonesia terlalu fokus memikirkan kesalahan Indonesia sehinngga lupa akan kekayaan dan potensi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun