5. Meningkatkan Kualitas Pengajaran
Kualitas pengajaran sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan. Lembaga pendidikan harus mampu memilih tenaga pendidik yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang memadai. Selain itu, lembaga pendidikan juga harus mampu memberikan pelatihan dan pengembangan yang terus-menerus kepada mereka untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran merupakan faktor kunci dalam meningkatkan standar mutu di pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus memastikan bahwa pengajaran yang diberikan berkualitas dan efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalui pelatihan dan pengembangan profesional, serta memperbaharui kurikulum secara berkala. Menurut Sarkati, S. (2013) ada beberapa cara untuk meningkatan kualitas pengajaran yaitu: melaksanakan In-House Training (IHT), program magang, kemitraan sekolah, belajar jarak jauh, pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus, kursus singkat di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lain, pembinaan internal oleh sekolah, pendidikan lanjut, diskusi masalah-masalah pendidikan, seminar, workshop, penelitian, penulisan buku/bahan ajar, pembuatan media pembelajaran, dan pembuatan karya teknologi/ karya seni.
6. Menggunakan Teknologi Pendidikan
Pemanfaatan teknologi pendidikan memiliki potensi besar dalam meningkatkan standar mutu pendidikan dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap sumber daya pembelajaran dan meningkatkan efisiensi proses pembelajaran (Miarso, 2004). Lembaga pendidikan dapat memanfaatkan berbagai teknologi pendidikan seperti platform pembelajaran online, e-learning, video conference, alat bantu presentasi, dan perangkat lunak pembelajaran guna meningkatkan efektivitas pengajaran. Teknologi pendidikan ini dapat memberikan akses lebih luas bagi peserta didik untuk memperoleh materi pembelajaran, berinteraksi secara virtual, dan mengakses sumber daya pembelajaran yang kaya. Selain itu, teknologi juga dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pembelajaran, memungkinkan pengajaran yang lebih interaktif, serta memberikan fleksibilitas dalam waktu dan tempat belajar.
7. Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan (Stake Holder)
Pengembangan penjaminan mutu pendidikan harus melibatkan semua pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk peserta didik, guru, karyawan, masyarakat, dan pemerintah. Setiap pemangku kepentingan perlu berperan aktif dalam proses evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan.
8. Meningkatkan Partisipasi Orang tua
Orang tua merupakan mitra penting dalam memastikan kesuksesan pendidikan anak-anak mereka. Dengan melibatkan orang tua dalam proses pendidikan, maka dapat membantu meningkatkan standar mutu di pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan akses pada orang tua untuk terlibat dalam proses pengajaran dan memberikan informasi mengenai kemajuan belajar anak mereka. Kinanti, D. A., & Trihantoyo, S. (2021) melaporkan bahwa bentuk partisipasi orang tua dalam konteks penyelenggaraan pendidikan bermutu adalah dengan menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik secara harmonis dan berkesinambungan. Jadi, partisipasi orang tua merupakan salah faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
D.KESIMPULAN
Dalam kesimpulannya, penjaminan mutu pendidikan merupakan suatu aspek yang krusial dalam mengelola lembaga pendidikan. Dengan menetapkan standar yang jelas, melakukan evaluasi berkala, melibatkan semua pemangku kepentingan, memperhatikan kebutuhan peserta didik, meningkatkan kualitas pengajaran, memanfaatkan teknologi pendidikan, dan menerapkan perbaikan berkelanjutan, lembaga pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan dan mencapai kesuksesan dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Pentingnya penjaminan mutu pendidikan tidak hanya berdampak pada kualitas pendidikan itu sendiri, tetapi juga pada kesetaraan, daya saing, dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Dengan peningkatan penjaminan mutu pendidikan, lembaga pendidikan dapat memenuhi tuntutan masyarakat, meningkatkan daya saing peserta didik, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Selain itu, melalui kolaborasi dengan industri dan partisipasi komunitas lokal, lembaga pendidikan dapat menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja serta memperkaya pengalaman peserta didik dalam memahami realitas sosial dan budaya. Dengan komitmen terhadap penjaminan mutu pendidikan yang berkelanjutan dan pengembangan profesional yang berkesinambungan, lembaga pendidikan dapat memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi dan relevan, memberi peserta didik bekal yang kuat untuk masa depan, dan berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat dan negara.
REFERENSI
- Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
- Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah
- Sarkati, S. (2013). SERVICE DAN INSERVICE TRAINING DALAM PENINGKATAN GURU PAI. Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 3(2).
- Rizal, S., Usman, T., Azhar, A., & Puspita, Y. (2020). Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Sistem Penjaminan Mutu. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 9(4), 469-475.
- Fadhli, M. (2020). Sistem Penjaminan Mutu Internal Dan Ekstenal Pada Lembaga Pendidikan Tinggi. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 171-183.
- Continual Improvement Methods with Six Sigma, Lean, Lean Six Sigma, and More David L. Goetsch/Stanley Davis (hal 357 - 382 )
- Fuadi, A. (2020). KEPEMIMPINAN KOLEKTIF BERBASIS CONTINUAL IMPROVEMENT DI SMAIT ABU BAKAR BOARDING SCHOOL KULON PROGO. Muslim Heritage, 5(2), 237.
- Saifulloh, M., Muhibbin, Z., & Hermanto, H. (2012). Strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 5(2), 206-218.
- Alawiyah, F. (2017). Standar nasional pendidikan dasar dan menengah. Aspirasi, 8(1), 81-92.
- Kinanti, D. A., & Trihantoyo, S. (2021). Urgensi Partisipasi Orang Tua Siswa Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Bermutu. Universitas Negeri Surabaya. Vol 09 No. 2
- Gustini, N., & Mauly, Y. (2019). Implementasi sistem penjaminan mutu internal dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 4(2), 229-244.
- Utsman, M., Bahtiar, B., & Yakin, N. (2022). UPAYA MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN UNTUK BERKELANJUTAN PRAKTIK MUTU PENDIDIKAN. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 7(2), 143-152.
- Continual Improvement Methods with Six Sigma, Lean, Lean Six Sigma, and More David L. Goetsch/Stanley Davis (hal 357 - 382 )
- Miarso, Y. 2004, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H