Mohon tunggu...
Ali arham
Ali arham Mohon Tunggu... -

Raih dan Jadilah Pemenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mari Menghadirkan Pilkada Damai dan Bermutu untuk Masa Depan Kabupaten Enrekang yang Lebih Baik

27 Agustus 2013   23:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:43 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Muh Ali Arham

PILKADA DAMAI; Dalam kurun waktu 1 hari ke depan masyarakat Kabupaten Enrekang akan menghelat proses pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Enrekang Dalam kurun Waktu itu PILKADA Enrekang akan mencapai puncaknya. Semua warga masyarakat di daerah ini maupun mereka yang masih memiliki ikatan batin dengannya tentulah mengharapkan agar proses menuju Pilkada ini baik pra dan pasca dapat berlangsung secara damai dan juga bermutu.Pilkada ini diharapkan berlangsung secara damai dengan harapan hasil dari hajatan berdemokrasi ini meningkatkan ikatan solidaritas sosial seluruh warga Kabupaten Enrekang apa pun pilihan politiknya. Hal ini sebagai ungkapan harapan kita agar siapa pun yang terpilih pada Pilkada ini memiliki wawasan pemikiran politik bahwa ia menjadi pemimpin adalah untuk semua warga masyarakat tidak hanya terbatas pada kelompok yang diperkirakannya sebagai pendukungnya.Hal Yang Juga tidak kalah penting adalah Kesadaran Untuk Tidak Mempertentangkan etnisitas,Karena Mempertentangkan etnisitas dalam Pilkada ini tidaklah menguntungkan karena paradigma pemikiran dalam pendirian bangsa oleh karena itu bangsa Indonesia adalah oleh semua, dari semua dan untuk semua. Sementara manakala masih ada yang membeda-bedakan berdasarkan latar belakang etnis maka cara berpikir yang demikian adalah suatu cara berpikir yang set-back atau kemunduran yang luar biasa,Dengan demikian, hendaknya dapat dipahami bahwa dengan Pilkada tidak akan berdampak pada naik turunnya prestise suatu etnis atau agama tertentu karena yang akan dihasilkan bukanlah pemimpin etnis atau agama akan tetapi pemimpin yang menjadi kepala daerah. Inilah hendaknya kriteria penilaian keberhasilan Pilkada itu. PILKADA BERMUTU; Harapan masyarakat berikutnya selain damai sebagaimana yang sudah diuraikan di atas juga agar Pilkada yang dihasilakan ini menjadi Pilkada yang bermutu. Pilkada Yang Bermutu adalah penyelenggaraannya selalu berjalan di atas jalur ketentuan peraturan yang sudah ditetapkan. Kita memang dapat memaklumi betapa beratnya beban kerja Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) beserta jajara_Nya yang siang malam terus menerus memikirkan agar proses jalannya demokrasi ini berlangsung dengan lancar. Kemudian kriteria bermutu berikutnya adalah agar para calon pemilih betul-betul dengan tertib mendatangi TPS serta memahami tata cara menetapkan pilihannya sehingga surat suara mereka menjadi sah. Untuk itu, maka KPUD perlu terus melakukan sosialisasi tentang cara pemilihan agar suara pemilih tidak menjadi hilang percuma. Faktor yang sering menkerawanan adalah keterjangkauan kertas suara sampai ke daerah-daerah terpencil maupun warga masyarakat yang mobilitas sosialnya tinggi seperti para pekerja informal dan lain sebagainya,Sumber kerawanan berikutnya adalah ketika terjadi penghitungan surat suara sebagaimana yang terjadi pada beberapa daerah lain yang sampai sekarang masih menghadapi kebingungan dalam penetapan hasil akhir Pilkada sehingga harus dibawa oleh lembaga peradilan. Ternyata setelah ke lembaga peradilanpun persoalannya belum juga selesai yang akhirnya memicu gesekan social.Tentu kita Berharap hal yang demikian ini tidak terjadi Di PILKADA Enrekng.Terlepas dari hal itu semua, pilkada Enrekang diharapkan menjadi Pilkada yang bermutu yaitu pemilihan yang menghasilkan pemimpin daerah yang telah siap dengan berbagai program peningkatan pembangunan daerah ini dan sebagai daerah penghasil devisa Terbaik yang bermuara terwujudnya peningkatan Kwalitas kehidupan masyarakat yang sejahtera. # Massenrempulu Mencari Pemimpin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun