Peningkatan kebutuhan air untuk berbagai kebutuhan selalu bertambah secara pesar dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk. Salah satu cara dalam penyediaan air bersih yaitu dengan menggunakan air tanah yang memiliki potensi yang sangat besar. Desa Klampok merupakan desa di Kecamatan Singosari yang memiliki masalah Ketika musim kemarau tiba sumber mata air banyak yang mati. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan lokasi air tanah yang baru dengan mengidentifikasi lapisan akuifer, ketebalan, kedalaman dan kualitas air. Penelitian ini menggunakan metode geolistriks resistivitas untuk mengukur sifat-sifat kelistrikan pada batuan bawah permukaan.
Desa Klampok merupakan sebuah desa di wilayah Kecamatan Singosari, Desa klampok merupakan desa di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Desa Klampok yang memiliki masalah kekurangan air bersih ketika musim kemarau panjang tiba yang mana ketika musim kemarau sumber mata air banyak yang mati sehingga masyarakat bergantung pada resapan air hujan. Solusi saat ini yang diterapkan adalah dengan memberikan pasokan air bersih ke masyarakat sekitar. Solusi ini dinilai masih tidak mencukupi kebutuhan air di Desa Klampok karena desa ini merupakan desa agraris yang sebagian penduduknya adalah petani. Maka, kekurangan air bersih dapat mengganggu aktivitas mata pencaharian penduduk Desa Klampok yang mayoritas bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan.
Usulan penyelesaian terhadap permasalahan penelitian diatasi dengan menemukan lokasi air tanah yang baru. Pencarian lokasi ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi susunan lapisan bumi berupa lapisan pembawa air (akuifer), ketebalan, kedalaman dan kualitas air.
Penelitian dilakukan dengan membagi wilayah desa menjadi tiga wilayah dan masing-masing wilayah dilakukan penelitian lapangan dengan Panjang lintasan bervariasi tergantung Lokasi pengambilan datanya. Data ini nantinya dianalisis dengan menggunakan dua aplikasi analisis hasil pengambilan data menggunakan geolistrik yaitu, IPI2win dan PROGRESS 3.
Sayangnya dalam proses penelitian lapangan yang dilakukan oleh tim peneliti menemukan bahwa tidak terdapat lapisan akuifer pada titik penelitian. Sehingga untuk kedepannya dapat dilakukan penelitian lanjutan yang mencakup Panjang lintasan yang lebih Panjang dari penelitian ini sehingga pembacaan alat dapat dilakukan lebih dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H