Mohon tunggu...
KKN Desa Bendungan
KKN Desa Bendungan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun KKN Desa Bendungan

KKN Pulkam UM Desa Bendungan, Gondang, Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UM adakan Pelatihan TARI untuk Komunitas Anak Desa Bendungan

18 Juli 2021   22:47 Diperbarui: 18 Juli 2021   23:09 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Penanaman Pendidikan Karakter pada Anak melalui Tari Dokumentasi Pribadi)

(Pelatihan Tari Dokumentasi Pribadi)
(Pelatihan Tari Dokumentasi Pribadi)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pulang Kampung Universitas Negeri Malang mengadakan pelatihan tari tradisi untuk komunitas anak di Desa Bendungan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Pelatihan Tari Tradisi ini dilaksanakan selama empat hari berturut-turut yaitu pada tanggal 12-15 Juli 2021 pukul 14.00-17.00 WIB di Balai Desa Bendungan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.

Dari latar belakang kian surutnya kesenian tradisi di era pandemi, kami para mahasiswa sekaligus seniman ingin kembali menghidupkan kesenian tari tradisional dengan memberikan pelatihan tari juga mengobati rasa rindu generasi muda untuk menari. Di Desa Bendungan sendiri banyak anak-anak yang telah mengikuti dan berlatih rutin di sanggar tari dan ada juga yang masih awam dengan kesenian tari. Pelatihan tari ini dikoordinasikan oleh Mahasiswa KKN dengan penanggung jawab kegiatan Melysa Martha Ardiyanti dari S1 Pendidikan Teknik Mesin dengan latar belakang tari dan Juniar Megasari dari S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dibantu dengan seluruh rekan Kelompok 8 KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang yang dibimbing oleh Drs. Yusuf Suharto, M.Pd.. Dengan izin kepala desa, komunitas anak, dan orang tua, mahasiswa KKN mengumpulkan sepuluh (10) anak untuk diberikan materi tari lengkap beserta iringan, koreografi, dan formasi tari secara gratis sebagai bentuk pengabdian. Sepuluh (10) anak tersebut dibagi menjadi dua (2) kelompok materi tari. Materi 1 adalah tari Nawung Sekar, tari klasik dari Yogyakarta dan Materi 2 adalah tari Barong Cemeng, tari kreasi baru dari Sanggar Tari Kembang Sore. Selain pengajaran tari, kami juga menanamkan pendidikan karakter pada anak-anak dimana mereka dilatih untuk toleransi, displin, kerja keras, tanggung jawab, religius, dan masih banyak lagi.

(Tari Nawung Sekar dan Tari Barong Cemeng Dokumentasi Pribadi)
(Tari Nawung Sekar dan Tari Barong Cemeng Dokumentasi Pribadi)
(Tari Nawung Sekar dan Tari Barong Cemeng Dokumentasi Pribadi)
(Tari Nawung Sekar dan Tari Barong Cemeng Dokumentasi Pribadi)

Kedua tarian tersebut memiliki makna terselubung yang penting bagi karakter anak yang harus ditanamkan sejak usia dini.

Tari Nawung Sekar merupakan sebuah tari Jawa klasik gaya Yogyakarta yang menggambarkan tentang gadis cilik yang begitu cantik dan pandai menari, seperti bunga tertiup angin, yang dengan senyum anggunnya, melenggak lenggok mengalun indah, gemulai laksana menata dan mengumpulkan bunga.

Iringan tari ditabuh Lancaran dengan cakepan:

"Kenya menik-menik, luwes wiragane

Gandhes sak solahe, ngujiwat eseme

Yen cinandra busanane

Sarwa-sarwi endah anyengsemake"

Yang diterjemahkan dari bahasa jawa artinya,

Gadis kecil cantik, lemah gemulai tubuhnya

Tingkah lakunya yang luwes, senyumnya yang menarik hati

Kalau dipandang dari busananya

Semua indah menyenangkan hati

(Pelatihan tari dengan protokol kesehatan Dokumentasi Pribadi)
(Pelatihan tari dengan protokol kesehatan Dokumentasi Pribadi)
(Pelatihan tari dengan protokol kesehatan Dokumentasi Pribadi)
(Pelatihan tari dengan protokol kesehatan Dokumentasi Pribadi)

Tari Nawung Sekar ditarikan oleh anak-anak usia kelas 2 SD hingga kelas 6 SD yang mana dalam satu kelompok memiliki kesamaan postur tubuh dan tingkat kemahiran. Pendidikan Karakter yang diperoleh dalam tari selain yang disebutkan diatas adalah sikap seseorang dalam budaya jawa yaitu berbudi pekerti luhur, luwes dalam bermasyarakat, sopan dan santun dalam tutur kata dan perilaku.

Sedangkan Tari Barong Cemeng menceritakan tentang anak-anak yang ngleluri (melestarikan) kesenian tradisi jaranan dimana banyak terkandung nilai filosofis di dalam kesenian jaranan atau dalam bahasa jawanya "budayane, lestarine kebak piwulang utomo", yang tersirat dalam tembang di dalam tari Barong Cemeng. Pelatih memilih tari gagahan dikarenakan untuk penyeimbang materi yang disampaikan, ada yang halus dan ada yang gagah. Penari juga berasal dari kalangan anak-anak mulai kelas 4 SD hingga kelas 8 SMP beranggotakan 5 orang yang juga memiliki kesamaan postur dan tingkat kemahiran. Pendidikan Karakter yang diperoleh dalam tari adalah budaya merupakan jati diri bangsa yang penuh pelajaran, saat kecil kita menjalankan ketika dewasa kita yang meneruskan apapun bentuk perjuangannya, Disiplin, kerja keras, dan do'a adalah kunci utama kita hidup untuk mencapai tujuan.

(Penanaman Pendidikan Karakter pada Anak melalui Tari Dokumentasi Pribadi)
(Penanaman Pendidikan Karakter pada Anak melalui Tari Dokumentasi Pribadi)
Orang tua/Wali dari anak-anak tersebut turut memberikan dukungan pada mahasiswa tas pendidikan karakter dan materi yang diajarkan, sehingga memudahkan berjalannya pelatihan tari ini. Pak Eko selaku penanggung jawab dari komunitas anak juga mendukung dengan mengatur jadwal kegiatan dengan baik sehingga pelatihan dapat diselesaikan dengan hasil yang memuaskan. Anak-anak juga sangat antusias mendapati pelatihan tari di desa Mereka. Durasi waktu latihan antara tiga (3) jam selama empat (4) hari, cukup untuk penyampaian materi tari hingga selesai, koreografi lengkap beserta formasi tari telah anak-anak kuasai. Karena pelatih sekaligus koordinator pelatihan tari berasal dari mahasiswa KKN sendiri, dengan professional dan pemahaman metode pembelajaran yang dimiliki, dapat menyampaikan setiap gerakan tari dengan rinci dan ramah sekaligus menanamkan pendidikan karakter kepada anak, sehingga dalam pelatihan anak merasa enjoy, percaya diri, berbudi pekerti luhur, dan materi tari dapat tersampaikan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun