Mari sampaikan pesan perdamaian, rahmat, keadilan, kemanusiaan, kedermawanan, akhlak, kasih sayang, dan dukungan kepada yang lemah. Karena ini merupakan dasar dari ajaran dan nilai-nilai Islam dan ketuhanan. Kita sebagai masyarakat juga selayaknya cerdas dalam menyikapi perbedaan, perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Keniscayaan tabiat manusia, keniscayaan bahasa dan keniscayaan agama. Namun tugas kita adalah bagaimana tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada, dan bagaimana berinteraksi dengan perbedaan-perbedaan tersebut.
Berhati-hatilah terhadap provokasi "intimidasi dari Islam" yang menampilkan citra kekerasan dan mengobarkan perang bahkan terkesan dukungan teroris, ekstremis, dan arus takfiri, atau yang paling tampak saat ini adalah usaha menghasut kepada perpecahan dan melemahkan kekuatan negara dan ulama serta merusak stabilitas mereka untuk memecah masyarakat.
Penulis mendorong pemerintah dan ulama melakukan usaha-usaha atau proyek-proyek untuk memperkuat persatuan dan harmoni di antara individu umat dan masyarakat. Proyek persatuan ini adalah satu-satunya cara untuk menghadapi upaya musuh yang gemar memprovokasi perpecahan. Bangsa ini harus menekankan perlunya bergerak dalam alur kebersamaan dengan tetap menjaga kewaspadaan terhadap gerakan-gerakan yang menyulut kepada perpecahan.
Kita tahu Islam adalah agama rahmat bagi sekalian alam. Hal ini tidak terbantahkan oleh siapapun. Namun belakangan muncul gerakan konfrontasi Islam-Islam dengan tujuan menciptakan margin ketidakstabilan pemerintah dan ketidakpuasan kepada ulama. Keteguhan kita kini diuji, apakah kita ingin menjadi bangsa yang berpecah belah atau ingin tetap bersatu dan utuh. Mari setiap kita menahan dan memukul balik setiap upaya memprovokasi perpecahan dan melemahkan persatuan umat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H