Tahun ajaran baru 2020 telah dimulai dipertengahan bulan Juli tahun 2020 ini tepatnya ditanggal 13 Juli hingga 25 Juni 2021 yang akan datang, siswa pada tahun ini akan mengalami perbedaan situasi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang ditandai akibat dari adanya virus corona yang muncul dari akhir tahun 2019 didunia dan diawal Maret 2020 hingga saat ini. Masuknya virus ini yang mengharuskan semua masyarakat berkegiatan di dalam rumah dan menjalankan protokol kesehatan selama pandemi ini.
Pemerintah harus turun tangan lebih ekstra memberikan solusi dan langkah-langkah dimasa pandemi ini dalam bidang pendidikan yang harus tetap berjalan, sebagai orang tua juga mengkhawatirkan anaknya jika sekolah akan dibuka bagaimana dengan kondisi kesehatannya nanti apakah akan tertular virus corona karena disekolah nantinya akan banyak bertemu dengan teman, guru dan lainya selain itu  membawa peralatan dan buku sekolah yang banyak ditambah dengan alat pencegah tertularnya virus ini seperti memakai masker, memakai faceshield, ataupun hand sanitizer hal ini kan menyulitkan dan akan menambah beban serta masalah baru bagi anak yang jadi pertanyaan apakah anak bisa melakukannya sepanjang hari di sekolah atau tidak.
Semua orang tua cemas dan tidak setuju dengan belajarnya anak di sekolah apakah nantinya akan tertular virus ini atau tidak, salah satu cara yang dapat diambil adalah apakah akan tetap belajar disekolah atau belajar di rumah melalui daring, pemerintah melalui dinas pendidikan beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke beberapa sekolah untuk mengecek dan memastikan apakah sudah menjalankan protokol kesehatan atau belum hal ini berguna untuk mencegah wabah ini akan berkembang lagi.
Dengan berbagai pertimbangan pemerintah akan memberlakukan belajar dilakukan dengan jarak jauh artinya siwa tidak pergi sekolah dan tetap belajar dirumah dengan cara daring dan memberikan tugas ke siswa hal ini merupakan langakh yang baik untuk mencegah tertularnya virus corona dan memutuskan rantai penyebarnya virus ini karena anak-anak sangat mudah terkena penyakit karena imunitas tubuhnya masih rendah.
Dengan diberlakukanya belajar mengajar melalui daring ini masyarakat yang mampu mungkin tidak jadi masalah belajar secara online apa lagi sekarang ini banyak aplikasi online bimbingan belajar yang membantu siswa dengan menggunakan alat pendukung seperti laptop dan paket kuota internet yang digunakan untuk belajar, Â bagaimana dengan masyarakat yang kurang mampu yang tidak memiliki biaya untuk mendukung belajar anak karena di masa pandemi ini untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja sulit ada pula orang tua yang kehilangan pekerjaan akibat di PHK (pemutus hubungan kerja) ditempat bekerja serta masyarakat di pedesaan yang mungkin daerahnya belum menjangkau layanan internet untuk mengakses pelajaran.
Pemerintah telah memberikan beberapa solusi yang tepat untuk semua anak Indonesia agar belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar seperti misalnya guru mendatangi rumah-rumah siswa secara bergantian setiap hari, ada pula salah satu sekolah di Bekasi yaitu MTs (madrasah sanawiyah) Attaqwa 03 Bekasi yang menciptakan bahan mata pelajaran dalam bentuk CD (compact disc) di tambah buku-buku mata pelajaran yang tidak memerlukan kuota internet lagi hal ini dapat dapat meringankan beban orang tua. Mari kita sebagai orang tua ikut berperan aktif dalam membantu anak-anak belajar di rumah agar lebih berprestasi lagi walaupun dalam keadaan pandemi sekarang ini yang belum tahu sampai kapan berakhir. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H