Mohon tunggu...
Muh Fahrurozi
Muh Fahrurozi Mohon Tunggu... Human Resources - Penikmat Kopi

Hanya manusia biasa yang ingin mati dengan damai, sebab hidup adalah proses panjang dari bagaimana cara kita mati.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyoal Partai Tuhan dan Partai Setan

5 Mei 2018   20:31 Diperbarui: 6 Mei 2018   06:34 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Berangkat dari pernyataan Amien Rais dalam salah satu wawancaranya di media massa, dia mengungkapkan pandanganya melihat diskursus kenegaraan dalam negeri ini. Bagaimana agama dibenamkan menjadi alat politik praktis. Dia berpandangan bahwa pengaruh politik dari partai-partai yang ada saat ini terbagi menjadi dua kubu, yaitu kubu partai Tuhan dan partai setan.

Dalam wawancara itu walaupun dia tidak menyampaikan secara langusung yang mana saja partai-parta yang tergolong dalam partai Tuhan dan mana partai-partai yang tergolong partai setan.

Namun dengan melihat bagaimana pergerakan politik dinegeri ini, jelas sekali semua orang memahami bahwa partai-partai yang dimaksud dengan partai Tuhan adalah partai-partai yang katanya berada dipihak kebenaran yang selalu pembela rakyat (Atau sebut saja partai oposisi).

Sementara yang termasuk dalam partai setan, dilabelkan kepada orang-orang yang di dalamnya selalu bersikap otoriter dan membawa kepentingan individu dan kelompok tertentu saja, mengeluarkan kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat, dengan pemaknaan sempitnya adalah mereka tidak memikirkan tentang kesejahteraan rakyat.

Kita semua tentu paham bahwa yang di maksud pada partai Tuhan seperti yang disampaikan Amien Rais adalah menjurus ke Islam, yaitu Partai Allah. Tapi, saya pikir semua agama di negeri inipun ikut terlibat karena setiap agama sama-sama memiliki misi kemanusiaan.

Selang beberapa hari setelah keluar pernyataan tentang partai itu, bermunculanlah anggapan-anggapan mengenai partai-partai mana saja yang termasuk dalam kedua kelompok partai itu. Beberapa beranggapan bahwa yang termasuk dalam partai Tuhan itu adalah seperti PKS, PAN, GERINDRA.

Pernyataan ini berangkat dari bagimana ketiga partai itu selalu melawan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Sementara kelompok partai sentan itu seperti PDIP, GOLKAR, dan semua partai kaum oposisi pemerintah.

Tidak salah ketika seseorang mengeluarkan statement mengenai pembagian kedua partai seperti itu, dan saya mendukung tanpa syarat apapun, pernyataan seperti ini merupakan cara pandang seseorang, kita tidak boleh kita batasi seseorang untuk berekspresi. Tapi yang salah adalah ketika kedua kelompok partai tadi dilabelkan pada partai-partai tertentu saja.

Hal semacam ini bisa dianggap sebagai sebuah kekonyolan berpikir, karena yang namanya politik selalu membawa kepentingan diri dan kelompok didalamnya. Semua orang memiliki sisi baik dan sisi buruk, jadi tidaklah tepat ketika kita sembarangan melabelkan sesuatu pada orang lain, berlaku juga pada  masalah partai ini.

Yakin dan percaya, masih banyak orang baik dalam tiap-tiap partai, hanya saja mereka kalah jumlah sehingga tidak mampu menampilkan kebaikan-kebaikan mereka untuk membela kebenaran dan rakyat.

Politik itu pergerakannya tidak bisa diduga dan diprediksi, dia seperti angin yang bisa saja berrubah haluan kapan saja dia mau. Ketika misalnya pemilihan umum kedepanya ini dimenangkan oleh partai Tuhan, apa ada jaminan mereka juga tidak akan bersikap seperti penguasa sekarang?

Jangan sampai partai-partai yang saat ini disebut partai Tuhan itu hanya sebagai kedok untuk melejitkan mereka ke kursi kekuasaan sehingga ketika sudah duduk mereka malah lebih bobrok dari pemerintahan yang sekarang. Semoga saja tidak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun