Dengan demikian, perkembangan akan di usia sekolah berada pada tahap operasional konkret dan menuju operasional formal.
Perkembangan Emosi/Perasaan
Perkembangan emosi pada periode anak usia sekolah telah mengalami kemajuan dibandingkan dengan saat periode prasekolah. Pada periode ini, individu sudah jarang mengungkapkan emosinya dengan cara meledak-ledak. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan atau pembiasaan. Emosi-emosi yang secara umum dialami pada tahap perkembangan usia sekolah adalah marah, takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan kegembiraan.
Perkembangan Sosial
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral agama. Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh keluarga, teman sebaya, dan guru.
Di lingkungan sosial individu dinyatakan memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik apabila Ia dapat diterima oleh kelompok atau memiliki "geng". Kemampuan bersosialisasi tersebut dapat dimiliki dengan cara belajar hidup bermasyarakat melalui proses-proses berikut:
1. Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial. Mengikuti standar yang berlaku dalam suatu kelompok sosial.
2. Memainkan peran sosial yang dapat diterima. Menjalankan peran sesuai dengan kesepakatan bersama, misal saat di rumahÂ
3. berperan sebagai anak yang memiliki kewajiban untuk membantu orang tua membersihkan rumah.
Perkembangan sikap sosial. Kemampuan untuk turut serta menjalankan aktivitas bersama dengan kelompok sosial (Masykuroh dkk, 2021, hlm.66).
Namun demikian, kemampuan individu dalam aspek sosial ini tentu berbeda-beda. Ada individu yang dengan mudah masuk ke kelompok yang baru tetapi ada individu yang kesulitan untuk beradaptasi. Permasalahan ini terjadi karena beberapa faktor berikut.