Perkembangan fisik pada anak-anak mengikuti pola yang terarah. Otot besar berkembang sebelum otot kecil tangan, otot tubuh dalam inti, kaki dan tangan berkembang sebelum mereka di jari dan Anak-anak belajar bagaimana melakukan bruto (atau besar) keterampilan motorik seperti berjalan sebelum mereka belajar untuk melakukan denda (atau kecil) keterampilan motorik seperti menggambar.
Pusat tubuh berkembang sebelum daerah luar. Otot terletak di inti tubuh yang menjadi lebih kuat dan mengembangkan lebih cepat dari yang di kaki dan tangan.
Pembangunan berjalan dari atas ke bawah, dari kepala ke jari kaki. Inilah sebabnya mengapa bayi belajar untuk menahan kepala mereka sebelum mereka belajar cara merangkak.
e. Aspek Kognitif
Di dalam kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan, anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.
Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berpikir. Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya.Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas. Anak cenderung menunjukkan gerakan-gerakan motorik yang cukup gesit dan lincah.
Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, berenang, main bola atau atletik. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Dengan kata lain, perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar anak. Berikut beberapa Metode perkembangan Anak Usia Dini.
- Metode cerita
Metode cerita adalah kegiatan seseorang secara lisan untuk menyampaikan suatu hal kepada orang lain. Hal tersebut dapat berupa informasi, atau hal lain seperti dongeng yang memiliki tujuan untuk menghibur. Bercerita dapat dilakukan dengan alat bantu (media) atau tanpa bantuan alat apapun.Di dalam kelas, metode cerita dapat diartikan sebagai kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan secara lisan baik dari guru ke siswa, siswa ke guru dan juga dari siswa ke siswa. Jadi bercerita dalam kelas tidak hanya guru yang bercerita untuk menciptakan kelas yang berorientasi pada siswa maka memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melakukan sendiri menjadi salah satu aspek yang paling penting.
- Metode Bermain
Anak usia dini sangat menyukai bermain. Tidak bisa kita pungkiri bahwa mereka memandang banyak hal sebagai sebuah permainan yang menyenangkan. Oleh sebab itu sangat penting bagi seorang guru untuk bisa menerapkan metode bermain ini di dalam kelas. Metode bermain sangat sesuai denga tingkat perkembangan anak usia dini yang masih sangat menyukai bermain.
Referensi
- https://ruangguruku.com/perkembangan-fisik-anak-usia-dini/
- https://karyatulisku.com/metode-pembelajaran-paud/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H