1. Pilih yang Sesuai Profil Risikomu
Sebelum mulai menanamkan modal melalui reksa dana, kamu perlu mengenali profil risikomu agar bisa menentukan instrumen mana yang sesuai denganmu. Ingat dalam investasi, manajemen risiko itu sangat penting. Dalam reksa dana, terdapat tiga jenis profil risiko investor. Pertama yaitu investor konservatif, biasanya mengalokasikan dana ke instrumen dengan risiko rendah tapi dengan imbal hasil yang rendah seperti obligasi atau deposito berjangka. Kedua yaitu investor moderat yaitu mereka yang ingin  menyeimbangkan potensi keuntungan dan risiko kerugian. Investor dengan profil risiko moderat biasanya mengalokasikan dana mereka ke berbagai jenis aset, termasuk saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Ketiga yaitu investor agresif: Investor jenis ini jenis ini  lebih fokus pada investasi di instrumen dengan potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko kerugian yang lebih besar.
2. Lakukan Diversifikasi
Jangan taruh semua modalmu pada satu investasi saja. Hal ini agar kamu bisa mengurangi risiko kerugian. Coba lebarkan portofolio investasimu pada instrumen reksa dana lainnya. Sehingga kamu masih memiliki back up, jika satu instrumen memiliki performa yang buruk.Â
Nah, itulah tadi beberapa risiko yang mungkin terjadi saat investasi reksa dana. Ingat, meskipun sebuah instrumen diklaim aman, kamu harus tetap melakukan manajemen risiko yang baik agar kedepannya tidak mengalami kerugian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H