BAYE, usaha yang bergerak pada bidang busana, selama tiga bulan ini hanya menggunakan Instagram sebagai media jualnya. Bahkan, kata ownernya, baju hasil bikinannya bisa langsung sold out.
"Tiap barang yang kita buat itu langsung sold out, bahkan saat idul fitri, permintaan busana dari BAYE itu melimpah," kata Devina. Bahkan ketika ia ditanya oleh peserta diskusi berapa total omzet yang ia dapatkan pada setiap jualannya, Devina malah tidak menyebut angka persisnya. Ia hanya mengaku mendapatkan omzet yang lumayan. "Ya.. hasilnya lumayan," ujar Devina dan Dinda Manao yang diiringi tepuk kagum dari para peserta.
Kapasitas Pengiriman Barang
Untuk JNE sendiri, saat ini sudah ada 19 hingga 20 juta kiriman per bulannya. Hal itu disampaikan langsung oleh Mayland. Bahkan JNE yang kini didukung dengan jumlah 40.000 karyawan dengan titik layanan yang mencapai 6.000 lokasi, pihaknya meyakini akan menguasai pangsa pasar jasa pengiriman dan logistik di Indonesia.Â
"Saat ini hampir semua marketplace sudah menggunakan JNE, mulai Zalora, Lazada, Shopee, Tokopedia apa lagi, blibli, dan lain lain, pokoknya ada 99%, semuanya pakai kami," kata Mayland "1 persennya ke mana? ya kalian pasti tahulah," ujarnya ang diiringi tawa.
Mayland juga sempat berbagi kisah tentang kiriman yang dianggapnya paling ekstrem.Â
"Jadi kiriman paling ekstrem dari customer yaitu kirim mayat," katanya yang disambut heran para peserta. Tetapi ia membenarkan itu, terkait kiriman khusus dari customer.Â
Kepala bagian marketing dan komunikasi JNE itu juga berharap, bisnis umkm bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Makassar. Karena pihaknya pun terus mendukung agar perekonomian Indonesia lebih membaik lagi di tahun tahun mendatang.Â
"Kami selalu berinovasi untuk menciptakan paket paket yang pas buat customer, mulai dari layanan YES (Yakin Esok Sampai), Pesona (Pesanan Oleh oleh Nusantara), hingga layanan Jesika (Jemput Asi Seketika)," ungkapnya.
Kegiatan itu pun diakhiri dengan foto bersama. Setelah acara selesai, saya menyempatkan mencuri ilmu dari Mas Nurulloh. Saya bersama Ahmad Shadiq, salah satu anggota Kompak Tawwa, berbincang dengan COO Kompasiana itu hingga tengah malam. Kami mendengar dan mendukung ide ide yang diungkapkan oleh Mas Nurulloh, bahkan keinginannya untuk menggaet Kompasiana dengan Pesta Komunitas Makassar (PKM) yang diselenggarakan di Makassar tiap tahun itu, kami mengusahakan agar semuanya bisa terwujud. Semoga ya Mas. :)Â
Terakhir sekali, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kak Abby Onety, berkat beliaulah saya bisa turut mengabadikan momen penting ini.