Berikut ini Lima Hikmah Kedatangan Presiden Jokowi di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis 15/2/2018.
Tulisan ini diambil dari laman Facebook penulis.
@PresidenJokoWidodo berkunjung ke Sulawesi Selatan, Kamis 15 Februari 2018. Melintasi beberapa Kabupaten dan Kota yang berada dalam satu jalur. Makassar - Gowa - Takalar. Namun di sini saya lebih mengambil pesan dan hikmah kedatangan Presiden ke-7 RI itu di Kab. Gowa, karena, ya jelas, saya sebagai Orang Gowa, merasa cukup bangga atas kunjungannya kali ini.Â
Meskipun Presiden, tapi beliau bisa membuat banyak sekali warga Gowa menjadi girang. Betapa tidak, masyarakat Gowa bisa belajar banyak hari itu, Kamis Pagi 15 Februari 2018 meskipun dalam keadaan hujan hujan. Saya akan coba menuliskan beberapa poin hasil renungan, melihat sisi lain dari kedatangannya di Gowa. Terutama ketika Bapak Presiden memberikan pertanyaan pamungkasnya sebelum ia memberikan hadiah berupa, ya benar, sepeda.
Di sini saya akan langsung menulis hikmah dari beberapa pertanyaan atau pun penyataan yang tersirat.Â
![Foto: Biro Pers Setpres di laman www.tribun-timur.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/18/20180215-135545-5a886130cbe523375e02b7b5.jpg?t=o&v=770)
Pertanyaan Bapak Joko Widodo satu ini bertujuan agar masyarakat bisa banyak makan daging ikan daripada daging ayam atau daging sapi
2. suku suku yang mendiami Indonesia.
Tujuannya jelas, agar kita mengenal bahwa ternyata ada banyak saudara kita di daerah daerah lain, meskipun beda suku, agama dan warna kulit
3. hapal pancasila.
Agar orang orang bisa tahu, kalau pancasila bukan cuma sila pertama, ketuhanan yang maha esa, tapi ada empat sila lain yang juga penting (sebutkan sendiri lima sila secara sempurna, kalau sudah benar semua, silakan minta sepeda sama Bapak Jokowi).
4. hadiah berupa sepedaÂ
Ini mengindikasikan bahwa Orang Nomor 1 di Indonesia ini menyuruh kepada masyarakat, khususnya Orang Gowa bisa gemar naik sepeda. Bukan hal yang mustahil, jika ke depan Gowa akan seperti Makassar, atau Jakarta atau kota kota lain di Indonesia dalam hal kepadatan penduduk yang menyeret pada masalah kepadatan kendaraan di jalan raya.
Jika hari ini Orang Gowa sudah gemar naik sepeda, anak anak dibekali pengetahuan ini, maka diharapkan kemacetan 5-20 tahun mendatang di Gowa bisa teratasi mulai hari ini. Karena masyarakatnya cerdas menggunakan kendaraan. Tidak mau sok ditahu, kalau punya-ki mobil, padahal untuk gaya gaya-ji atau punya motor tapi motor dicicil-ji kodong.
Yang terakhir yang mau saya bilang di tulisan yang tentu tidak akan pernah dilirik oleh Bapak Jokowi yang terhormat adalah kedatangan beliau di Gowa, bukan hanya meninggalkan bekas tersendiri bagi warga Gowa (karena sudah dikasih Kartu Indonesia Pintar dan masyarakatnya sudah dibekali dalam Program Keluarga Harapan), tetapi juga sudah membawa terciptanya kondisi yang aman (karena seluruh personil baik TNI dan Polri se jajaran Sulsel ikut mengamankan kondisi di mana orang penting ini berada).Â
Meskipun banyak ajudan di belakang mobil kepala negara (para menteri, gubernur, bupati, anggota dewan, dan "pembantu" presiden lainnya) yang ikut menambah volume badan jalan, alhasil apa yang terjadi? Tentu Anda bisa menjawabnya.Â
Tapi itu tidaklah masalah, karena kedatangan orang yang punya sosok yang selalu tampil dengan pakaian putih hitam polos ini sudah banyak memberikan pelajaran penting, terutama:
5. untuk menjadi orang pintar, kita harus punya kartu.
Sudahkah Anda punya KIP hari ini?Â
*KIP, Kartu Indonesia Pintar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI