Mohon tunggu...
MuhHazairin
MuhHazairin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Financial Planner | Suka cerita tentang film | Suka cerita tentang buku | Penyuka Fotografi | Suka Makan | Apalagi Travelling

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Pilu Negaraku yang Bernama Indonesia

5 Juli 2010   23:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:04 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia …
Merah Darahku, Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu

Indonesia …
Debar Jantungku, Getar Nadiku
Berbaur Dalam Angan-anganmu

Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Biarpun Bumi Bergoncang
Kau Tetap Indonesiaku
Andaikan Matahari Terbit Dari Barat
Kaupun Tetap Indonesiaku

Tak Sebilah Pedang Yang Tajam
Dapat Palingkan Daku Darimu
Kusingsingkan Lengan
Rawe-rawe Rantas
Malang-malang Tuntas

Denganmu …

Indonesia …
Merah Darahku, Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu

Indonesia …
Debar Jantungku, Getar Nadiku
Berbaur Dalam Angan-anganmu

Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Indonesia …
Merah Darahku, Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu

Indonesia …
Nada Laguku, Symphoni Perteguh
Selaras Dengan Symphonimu

Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Pagi-Pagi Mau Nulis tentang sebuah nasionalisme..dan sengaja saya buka dengan lagu dari Alm. Gombloh yang fenomenal "kebyar-kebyar"

Sebenarnya Berawal dari rasa kesal yang sangat mendalam dengan perilaku-perilaku petinggi negeri ini yang sudah kehilangan rasa malu ditengah kemelut yang melanda negeri kita Indonesia..

banyak fakta akhir-akhir ini yang semakin membuat dada ini miris..sedikit membakar rasa nasionalisme yang seakan disepelekan oleh para petinggi Negeri ini..

mungin sedikit review kejadian akhir-akhir ini yang sedikit melunturkan keoptimisan bahwa negeri ini akan berkembang semakin maju..


  1. Mafia Gayus Tambunan yang menkorupsi pajak negeri ini untuk kepentingan pribadi..yang akhirnya dengan posisi sebagai pegawai negeri golongan III/a bisa punya simpanan 104 Milyar dan rumah mewah serta apartemen yang lumayan mewah dengan gaji PNS golongan itu..dan ketika ditangkap pun, kasusnya semakin menghilang ketika berganti dengan mafia kepolisian yang ikut bergelimang harta dengan hasil gayus...
  2. sebelumnya kebijakan bank Century yang sangat unrasional bisa mnggelontorkan dana besar 1.7 triliun hanya untuk Bank kecil yang insolvent dan tidak mempengaruhi secara sistemik keuangan perbankan dan negara.. uangnya raib.....
  3. Mafia Kepolisian yang menjadi makelar kasus sehingga rekening para Jenderal ditubuh Polri milyaran rupiah...aneh dan nyata dengan gaji mereka per bulan berada dalam kisaran jutaan..
  4. dan yang terbaru dan sangat menyakitkan hati...Para Petinggi PSSI pergi nonton semifinal Piala dunia dengan uang Rakyat dengan biaya per orang 75 Juta (75x60=4.500.000.000) hilang sia-sia dengan kondisi PSSI yang tak berprestasi dan kondisi keuangan yang memprihatinkan dimana gaji Tim futsal Indonesia belum dibayar..wah-wah...

( info dirangkum dari beberapa sumber )

kalo dengan kondisi seperti itu mau dibawa negeri ini...akan tetapi sabagi Rakyat Indonesia yang punya Rasa Nasionalisme kita harus selalu mempunyai kebanggan terhadap negeri ini..

dengan kata lain

WALAUPUN KORUPTOR MENGUASAI DAN MEMAKAN UANG NEGARA INI

WALAUPUN POLISI INDONESIA BEKERJA BUKAN UNTUK RAKYAT

WALAUPUN POLITISI BEKERJA UNTUK KEPENTINGAN PERUTNYA SENDIRI

WALAUPUN PRESTASI BULU TANGKIS SUDAH MENURUN DRASTIS

DAN TIM SEPAKBOLA INDONESIA TAK MASUK PIALA DUNIA

DAN PSSI TAK DIPIMPIN OLEH ORANG YANG SEMESTINYA

INDONESIA ADALAH INDONESIA DAN INDONESIA ADALAH NEGERI KITA YANG AKAN SELALU KITA CINTAI SAMPAI KAPAN PUN!!

SALAM HANGAT SELALU ORANG INDONESIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun