Mohon tunggu...
MuhHazairin
MuhHazairin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Financial Planner | Suka cerita tentang film | Suka cerita tentang buku | Penyuka Fotografi | Suka Makan | Apalagi Travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

LPDP, Motor Penggerak SDM Nasional untuk Indonesia Emas 2045

14 April 2014   00:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah nyelesaiin pekerjaan yang ketunda, akhirnya bisa dapat waktu untuk nulis  reportase hasil ikutan Kompasiana Nangkring Bareng LPDP di Gedung AA Maramis II tanggal 12 April 2014 kemarin, walaupun sebenarnya saya bersyukur banget bisa hadir karena pada awalnya saya di tolak sama Admin dikarenakan kuota yang ada sudah penuh, ya memang saya daftarnya sangat telat, 2 hari sebelum acara dan sudah lama gak ngikutin agenda kompasiana.

[caption id="attachment_319828" align="aligncenter" width="300" caption="Balasan email pertama dari Admin Kompasiana, DiTolak.."][/caption]

Tapi namanya juga niat sudah menggebu-gebu, akhirnya saya putuskan untuk maksa sama adminnya.. dan akhirnya dikasih juga sama adminnya, terima kasih min, hehhehe

[caption id="attachment_319829" align="aligncenter" width="300" caption="Email balasan kedua yang Mengatakan Diterima Jadi Peserta"]

13973779412143730891
13973779412143730891
[/caption]

So, saya akhirnya sebelum jam 9 Pagi sudah sampai di kemenkeu dan karena kerjaan di kantor saya juga sering berhubungan dengan kementerian keuangan jadi sedikit tau, bangunan Gedung AA Maramis II itu ada dimana, walaupun belum pernah pakai motor kesananya dan pulangnya sempat bingung mau keluar lewat mana.

Tiba di Gedung AA Maramis II, saya langsung menuju ke Lantai II , kata Satpamnya sih bisa lewat Lift tapi saya putuskan untuk lewat tangga di sebelah kanan dan akhirnya beruntung pilihan saya benar saya lebih dahulu bertemu dengan Front Office LPDP,  Sang Tuan Rumah Acara ini.

Setelah saya sampai di tempat acara, ternyata harus registrasi dahulu, alhamdulilah hasil pemaksaan saya berhasil dan nama saya bisa ada di salah satu peserta Kompasiana Nangkring bareng LPDP, dan setelah tanda tangan sama mbak yang cantik dikasih seperti seminar kit gitu, isinya setelah saya buka dirumah bermacam-macam, mulai dari buku agenda, pulpen dari LPDP, gelas kompasiana sampai baju kompasiana yang pada saat nulis reportase ini masih saya pakai dari kemarin.

[caption id="attachment_319836" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat Acara, Front Ofice LPDP, Banner dan Semnar Kitnya"]

13973841071328540060
13973841071328540060
[/caption]

Gak lama nunggu, acaranya dibuka sama MC dan hebatnya lagi dimulai dengan bagi-bagi hadiah doorprize gitu dan karena kurang beruntung walaupun saya angkat tangan berkali-kali gak pernah ditunjuk sama MC nya apes dah. :D tapi untungnya niat saya kesitu bukan untuk dapat hadiah tapi untuk dapat ilmunya tentang LPDP karena saya juga berniat suatu saat ingin ngelanjutin sekolah ke luar negeri, ya niat itu juga yang buat saya maksa adminnya untuk dapat masuk jadi peserta.

Selanjutnya cara dibuka dengan semacam kata sambutan dari pihak kompas.com yaitu mas Nurul, dan terus terang sosok ini baru saya lihat biasanya dulu yang isi mas Isjet (kompasianer yang jarang ikutan ya gini) , tapi ternyata memang menarik cara ngebawainnya, jokenya juga segar pertanyaan yang diajukan Mas Nurul disela-sela pemateri bawain materinya juga nyelipnya pas.

setelah diperkenalkan sama Mas Nurul, tiga pemateri yang terdiri dari Bapak Agung Sudaryono Kepala Divisi Pengembangan Dana Pengelolaan LPDP , Ratna Prabandari Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Pendidikan LPDP dan Diki Chandra Kepala Divisi Rehabilitasi Pendidikan pun mulai bergantian menyampaikan materinya dan tentu saja yang paling menarik bagi saya adalah program beasiswanya. ya karena saya minat untuk mendapatkan beasiswa itu.

Secara garis besar, menurut Bapak Agung Sudaryono, LPDP adalah pengelola dana abadi yang diambil dari APBN, hibah, kerjasama dengan pihak lain. Pengelolaan dana abadi kemudian diinvestasikan dan hasilnya menjadi pembiayaan untuk program layanan dan  dipergunakan untuk menyiapkan generasi-generasi muda yang tangguh di 100 Tahun Indonesia Merdeka atau disebut dengan Generasi Emas 2045, program yang ada untuk mencapai hal tersebut adalah dengan Pengelolaan Dana, Program Beasiswa dan Pendanaan Riset

Pengelolaan LPDP di naungi oleh 3 Kementerian, yaitu Kementerian Keuangan,Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama, yang paling saya salut dalam pengelolaan organisasi ini adalah ini organisasi yang masih sangat muda, dan melihat kinerja birokrasi kita yang sangat lambat dan bobrok,organisasi ini sejak mendapatkan mandat Tahun 2012 program lintas Birokrasinya yang ada  di 3 Kementerian ini berjalan dengan baik ini patut diacungi jempol.

Program Beasiswa yang ada adalah Beasiswa untuk Magister dan Doktor, Pembiayaan tesis dan disertasi serta top on the topny adalah Presidential Scholarsip, sesuai dengan yang dikatakan oleh mbak Ratna Prabandari seleksinya sangatlah ketat dan Calon Penerima Beasiswa harus melewati tahapan-tahapan sehingga bisa dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa LPDP ini.

Selanjutnya untuk menampung dan penyamarataan pendidikan, dimana di daerah-daerah terpencil, terbelakang, terluar tentu saja fasilitas pendidikannya berbeda dan juga jalur penerimaan informasi dan teknologinya berbeda, maka LPDP juga menyediakan Beasiswa Afirmasi untuk mengatasi problem-problem anak bangsa yang dari daerah 3T tersebut.

Terus terang materi beasiswa  yang disampaikan oleh Mbak Ratna ini sangat menggugah semangat saya untuk berkompetisi mendapatkan beasiswa melalui LPDP.

Selain mengelola dana beasiswa, LPDP juga mengelola pendanaan Riset Salah satunya Riset Pembangunan Indonesia Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif yang disingkat (RISPRO) dengan pendanaan Riset yang berkisar antara 500 Juta -2 Milyar Pertahun diharapkan kedepan, akan muncul penelitian-penelitian yang berguna bagi bangsa Indonesia.

Dalam Sesi tanya jawab, banyak pertanyaan-pertanyaan cerdas yang diungkapkan oleh kompasianer, dalam 4 termin tanya jawab semuanya ramai bertanya kepada pemateri dan pertanyaan yang paling banyak ya tentu saja tentang beasiswa, sampai Mas Nurul dalam acar juga mengatakan bahwa ada kompasianer yang merupakan penerima beasiswa LPDP, Muhamad Firmansyah Kasim, saya pun sempat ngeliat beberapa tulisannya dan tulisannya pun rinci menjelaskan bagaimana mendapatkan beasiswa di Oxford Luar biasa Kompasianer yang satu itu.

[caption id="attachment_319837" align="aligncenter" width="300" caption="Pemateri, Kondisi Acara dan Serah Terima Kenang2an"]

13973841841717998234
13973841841717998234
[/caption]

Sesi terakhir adalah istirahat dan makan siang sambil mendengarkan musik akustik dari Rebel Education Project. setelah sekian lama gak ikutan acara kompasiana dan ikutan nangkring tentang LPDP ini saya jadi semakin bersemangat, bagaimana negara mempersiapkan pemimpin-pemimpin bangsa, bagaimana seorang Firmansyah Kasim yang Kompasianer ternyata mendapatkan Beasiswa LPDP, dan bagaimana awardee yang memikirkan bangsa ini dengan ilmu yang mereka timba dari negara lain, serta masih banyak lagi mimpi-mimpi anak bangsa yang coba diselesaikan oleh organisasi yang bernama LPDP ini.

Seperti lagu Rebel Education Project tentang Mimpi, yang intinya dalam liriknya mengatakan bahwa banyak dari kita mempunyai mimpi-mimpi besar, tapi Jika kita tidak bangun dan membuktikan mimpi itu maka Mimpi itu akan tetap menjadi mimpi.

Mari kita Bangun Buktikan mimpi itu,dan LPDP merupakan salah satu jalan mewujudkan Mimpi Itu !!

Salam

@MuhHazairin



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun