Jika tidak ada agenda bimbel di sekolah, Mira pulang sekolah lebih awal. Saat magrib, dia tiba di rumah yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah. Jika tidur lebih cepat, biasanya Mira berniat begadang untuk mengerjakan sesuatu. Kalau ada bimbel, Mira tiba di rumah pukul 9 malam. Tak jarang dia belajar lagi.
Agar tak sering begadang ibunya membatasi Mira belajar sampai jam 11 malam. Sebagai pendukung utama kedua orang tua Mira memfasilitasi semua kebutuhan Mira terkait pelajaran sekolah, programming, dan segala sesuatu terkait pengembangan diri. Bukan hanya terkait biaya, serta motivasi dan afirmasi positif, tentu saja disertai kesediaan mengantar-jemput Mira ke mana-mana.
Terbayangkan ya, seperti apa kesibukan Aamirah mengejar capaian pembelajaran yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. Lalu, apa motivasi Mira untuk selalu semangat belajar?
Menurut gadis muda kelahiran tahun 2008 ini, lingkungannya sudah terkondisikan untuk belajar, utamanya sejak lompat ke kelas 12 dari kelas 10. Dorongan untuk terus belajar muncul dari dalam dirinya. Mira sudah merencanakan mengambil studi kampus ternama di pulau Jawa. Dia tahu persaingan akan lebih ketat sehingga termotivasi untuk terus belajar.
Mengapa Mira menganggap penting mempelajari programming? Bagi gadis yang mampu menggunakan bahasa pemrograman C++ dan Phyton ini, "Programming penting karena sekarang, untuk menyelesaikan banyak hal kita menggunakan HP atau laptop."
Sebagaimana anak-anak zaman sekarang pada umumnya, Mira tertarik bermain game sejak kecil. Ibundanya yang bergelut di dunia IT mengikutkan putrinya workshop membuat game sederhana saat Mira duduk di kelas 6 SD.
Itulah awal mula Mira tertarik dengan dunia programming. Baginya, senang sekali rasanya bisa bikin game yang nantinya bisa menghasilkan uang. Ada masanya Mira merasa mager (malas gerak) juga sebagaimana orang lain namun magernya tidak berkepanjangan. Pada akhirnya Mira bisa merasakan enjoy lagi belajar coding karena tahu apa yang hendak dia kejar.
Menjawab pertanyaan: apa yang harus disiapkan untuk menjadi programmer?
Mira menjawab, "Pertama harus punya motivasi, harus suka dulu karena kalau tidak di tengah jalan bisa mumet dan berhenti karena tidak ada dorongan. Harus ditekuni kan. Pertama, pilih bahasanya dulu. Harus belajar algoritma untuk tahu step-step-nya. Selanjutnya harus tahu kodenya beserta aturannya. Dalam struktur bahasa pemrograman misalnya harus ada titik koma. Kalau ada yang kurang nanti programnya tidak jalan sehingga harus detail. Jika terjadi error harus dicari di mana salahnya."
Well, kiat-kiat Mira dalam tulisan ini bisa diterapkan jika ayah - bunda memiliki buah hati yang berbakat dan tertarik dengan coding. Tentunya peran ayah, bunda sebagai motivator utama juga dibutuhkan, sebagaimana yang orang tua Mira lakukan.
Makassar, 10 Oktober 2024