Sebagai blogger yang terbiasa dalam dunia kata, saya setuju dengan Aries Prasetyo -- Wartawan Ekspedisi Wallacea Kompas yang membahas mengenai pentingnya STORYNOMICS dalam presentasinya. "Jangan dianggap remeh strategi storynomics tourism. Tanpa dikemas dengan narasi yang baik, orang tidak akan berkunjung,"tuturnya.
Storynomics tourism adalah strategi untuk menggaet wisatawan datang. Caranya adalah dengan menggali kekuatan cerita -- semisal kearifan lokal dari Likupang, dikemas dengan narasi yang baik, diperkuat dengan foto/grafis/video, lalu dipromosikan di berbagai media.
Akan berbeda efeknya kita menggambarkan suatu tempat misalnya dengan menceritakan latar belakang atau legenda di tempat itu ketimbang menggambarkannya secara biasa saja. Perlu diingat, Indonesia selain kaya akan alam, juga kaya akan cerita dan dongeng.
Sejalan dengan apa yang dikatakan Pak Aries, Ibu Paquita Widjaja membawakan presentasi berjudul KONTEN ADALAH KUNCI, Mengembangkan Potensi Integrasi Pariwisata Kawasan Likupang.
"Semua kawasan harus memiliki  narasi untuk menjadi destinasi di mana orang-orang mau berkunjung. Kalau tidak ada cerita, orang tidak tahu. No awareness, no attraction. Cerita bisa datang dari mana saja. Bisa dari alam, budaya, masyarakat. Likupang memiliki 3 cerita (tempat, budaya, dan manusia) yang harus kita jalin bersama untuk memaksimalkan potensi yang ada. Pembangunan fisik tidak cukup tanpa konten dan program yang kuat untuk menghidupkan suatu daerah," ujar Ibu Paquita.
Merangkai Kuliner Menjadi Destinasi Unggulan, presentasi yang dipaparkan oleh Ragil Imam Wibowo -- Indonesian Chef & Gastronaut juga terkait CERITA tentang makanan.
Cerita makanan yang dimaksud adalah terkait food mapping: datang ke suatu tempat mendapat 3-5 jenis makanan, food tour dan experience operator (pengalaman tentang makanan tertentu), 5 produk f&b yang harus dicoba, produk oleh-oleh yang baik (jangan hanya satu macam), dan buku resep unggulan.
Jenis kuliner khas sebaiknya memiliki cerita di belakangnya, misalnya bagaimana sebuah klapertar tercipta. Sebaiknya juga memiliki lokasi tempat makan yang unik, memiliki kekhasan -- misalnya bagaimana cara memasaknya, atau  presentasi makanannya yang menarik.
Niscaya
Bapak Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Kemenparekraf/Baparekraf menyatakan Likupang merupakan paket komplit keindahan alam dan kearifan lokal. Ke depannya, Likupang diharapkan akan mampu mendorong perekonomian dan meningkatkan kapasitas SDM. Mari jadikan konferensi ini sebagai ajang untuk menggali potensi dan kolaborasi.
Saya pun merasa optimis, sebagaimana Pak Sandi dan juga Pak Yozua Makes, CEO Plataran Indonesia yang mengatakan bahwa Likupang memiliki keunggulan karena didukung banyak pihak, termasuk pemerintah pusat.
Bapak I Wayan Suwastana, Direktur Sales & Marketing Pacto Convex menyatakan bahwa dalam menyelenggarakan event di Likupang, edukasi adalah hal penting untuk dilakukan. Baik Pak Yozua maupun Pak Wayan, keduanya memaparkan contoh-contoh keberhasilan yang mereka lakukan di wilayah masing-masing dalam mengembangkan pariwisata.