Tidak adanya orderan yang masuk harus disikapi dengan baik, terlebih ketika para penenun yang menjadi klien kesulitan keuangan dan mencari pinjaman, bahkan menjual kain hasil tenun mereka yang tersisa dengan harga jauh di bawah standard.
Â
Bertahan di Awal Masa Pandemi
Saat Aminah Akil Silk tidak menerima satu pun order, para penenun kain tenun Sengkang Sulawesi Selatan pun kesulitan memenuhi biaya hidup sehari-hari. Yang biasanya berbagai biaya tertutupi dari aktivitas menenun, kali ini tidak ada namun Aminah Akil Silk tidak menutup toko sama sekali, tidak menambah produk kecuali dalam jumlah kecil saja, bertujuan untuk membantu penenun yang benar-benar kesulitan.
Â
Saya jadi ingat apa yang dikatakan Dr. Indrawan dalam podcast Deddy Corbuzier[3]:
Yang paling penting untuk kita bantu dan educate adalah kelas menengah karena kelas menengah ini kalau kita educate dengan baik -- kalau dia terima gaji, dia akan mengelola keuangannya dengan baik sehingga dia akan kokoh ekonominya. Kalau dia pengusaha, dia bisa muterin duitnya untuk kepentingan pengembangan usaha.Â
Yang kelas bawah ini nih sebenarnya bergantung kepada kelas menengah. Kalau kelas menengahnya kuat, bisa kuat membangun bisnis baru, kan membuka lapangan pekerjaan.Â
Jadinya ngebuka yang bawah jadi ikut bergerak naik. Kelas menengah kita rentan, begitu kena covid, ancur. Yang kelas bawah sudah nggak ada harapan karena yang tengah ancur, yang bawah gimana mau ke atas, kan?Â
Mempertahankan IdealismeÂ
Â