Mohon tunggu...
Mugniar
Mugniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mamak Blogger

Ibu dari 3 anak dan penulis freelance yang berumah maya di www.mugniar.com.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tempat Belanja yang Sepi Pengunjung

15 Juli 2015   20:15 Diperbarui: 15 Juli 2015   20:15 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanja Amal di Tempat yang Tak Biasa

Mungkin saya yang baru memperhatikan, ada yang berbeda di Ramadhan tahun ini dibandingkan Ramadhan-Ramadhan lalu. Eh, mungkin saja sudah ada di Ramadhan lalu tapi saya yang baru mengetahui hal yang berbeda ini.

Seorang kawan menyebutnya sebagai “tempat belanja yang nggak bikin kere”. Ada yang letaknya di mal tapi bukan di salah satu gerainya, melainkan hanya berbentuk booth dengan meja kecil beserta perlengkapannya. Perlengkapannya pun sederhana. Ada yang memiliki kotak dan ada yang tidak, hanya brosur-brosur yang berisi keterangan mengenai program yang tengah dijalankan.

[caption caption="Drop box LeMINA. Sumber: https://web.facebook.com/sobat.lemina"]
 

[/caption]Transaksinya cukup dengan memasukkan sejumlah uang atau barang ke dalam kotak. Atau hanya memberikan uang kepada penjaga booth, nanti penjaga booth akan memberikan tanda bukti transaksi. Nilai uang atau barang yang dibelanjakan tak tentu, tergantung keikhlasan dan kebutuhan orang yang berbelanja.

Barang apa yang dijual? Tak ada. Tempat belanja ini walau ada yang terletak di mal, tak menjual sebentuk barang pun. Yang dibelanjakan adalah amal kebaikan, untuk kebutuhan akhirat si pembelanja. Tempat belanja itu menampung sedekah, infak, atau zakat yang akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkannya.

Saya baru menyadari ada tempat belanja seperti ini ketika melihat postingan seorang kawan yang terlibat di komunitas sosial LeMINA (Lembaga Mitra Ibu dan Anak) dan mendengar cerita kawan yang bergabung menjadi relawan Dompet Dhuafa.

LeMINA, selama bulan Ramadhan ini memposisikan booth-nya di lantai 3 Mal Ratu Indah (depan Matahari). Di booth itu ada drop box, tempat memasukkan sumbangan berupa pakaian sekolah layak pakai untuk anak-anak tak mampu. Kalau hendak memberikan sejumlah uang, bisa juga. Cukup menyerahkannya di sana. Teman-teman LeMINA akan berada di sana sampai H-1 Idul Fitri.

Sementara itu, Dompet Dhuafa meletakkan beberapa booth-nya di lokasi-lokasi keramaian seperti di Ramayana Pettarani, bandara, dan Trans Studio Mall. Sejumlah relawan berdedikasi tinggi telah dilatih mengemban amanah di booth-booth yang mereka jaga.

Honor dari Allah untuk Pejuang Kebaikan

Saya salut kepada para relawan yang menjaga booth-booth sosial. Walaupun tak dijanjikan honor, semangat mereka begitu besar menjaga tempat belanja amal yang tak pernah bisa diramalkan jumlah pengunjungnya. Keyakinan mereka hanya satu: yaitu bahwa honor mereka akan dibayarkan oleh Allah. Semoga Allah senantiasa menguatkan dan meneguhkan mereka.

Semoga Allah menjauhkan mereka dari hal-hal buruk akibat rasa lelah yang mendera. Membayangkan berada di posisi para penjaga booth yang berjaga di mal setiap hari, mendapatkan “hasil” yang tak sebanding banyaknya dengan jumlah orang yang lalu-lalang berbelanja kebutuhan lebaran di sekitar mereka, membuat saya bergidik. Pasti rasanya gimana gitu melihat banyaknya orang lalu-lalang membelanjakan harta mereka untuk dunia tetapi jarang yang sudi mampir untuk berbelanja amal.

Saya pernah mendengar ada penjaga booth yang sampai mengeluh dan mengomel. Tak sadar prasangka keluar dari keluhan dan omelannya. Menurutnya, tak seharusnya orang-orang yang datang ke mal mengabaikan booth sosial.

Yang sabar, ya saudara-saudariku – para relawan – para pejuang kebaikan. Jangan sampai kalian berubah pikiran. Jangan sampai ada prasangka yang menggelayut di benak dan hati kalian.

Masih ingat ‘kan firman Allah yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain (QS. Al-Hujurat: 12).

Juga hadits ini: Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah seduta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara" (Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563).

Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan dalam kitab Tahdzib At-Tahdzib berkata: "Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu".

Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu'aim (II/285) bahwa Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata: Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mencarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, "Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut".

[caption caption="Booth DD di Ramayana Panakukang Makassar"]

[/caption]

 

Yang sabar ya, saudara-saudariku. Apapun yang terjadi, honor kalian akan dibayarkan oleh Allah, berlipat ganda karena ini bulan suci. Bulan di mana Allah akan membalas berlipat-lipat ganda setiap kebaikan yang dilakukan karena-Nya. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 7-8)

Bisa saja mereka yang tak mampir di tempat kalian itu, karena:

  • Hanya membawa uang pas-pasan untuk kebutuhan keluarganya.
  • Mereka sudah belanja amal di tempat lain atau kepada orang lain.
  • Memang tak membawa cash.
  • Tak mengerti/tak tahu apa yang sedang kalian lakukan. 
  • Sedang punya masalah sehingga tidak berminat mampir
  • Sedang terburu-buru
  • Malu

Oya, ketujuh poin di atas, pernah saya diskusikan dengan seorang sahabat – pejuang kebaikan juga. Saya salut dan bangga padanya. Ia belajar banyak dari tugas mulia yang diembannya di tempat keramaian. Kurangnya pengunjung tak menyurutkan semangatnya. Ia tetap santai, tetap menjalankan tugas, dan tetap berprasangka baik. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang berlipat ya, saudariku.

Nah, para pembaca yang budiman. Bila Anda berada di kota Makassar, sempatkan melihat-lihat booth-booth yang dikawal oleh para pejuang kebaikan ini ya. Lokasinya ada di beberapa tempat di Makassar tapi yang saya tahu hanya di Mal Ratu Indah lantai 3 (booth LeMINA), tepat di depan Ramayana Panakukang (booth Dompet Dhuafa), dan di dekat kolam Trans Studio Mall (booth Dompet Dhuafa). Silakan tanya-tanya dulu, untuk mengenal program mereka. Kalau terpanggil dan pas sedang membawa uang atau barang, bisa sekalian bersedekah (atau berzakat). Atau, bisa juga kalau mau transfer looh. Mumpung Ramadhan masih ada sehari J.

Makassar, 15 Juli 2015

 

Butuh referensi lain berkenaan dengan tulisan ini? Ini dia:

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun