Mugi Prasetio, Bandarlampung -Â Ibu Negara, Iriana Joko Widodo ajak anak-anak Indonesia kembali Menggemari Permainan Tradisional.
Lampung.Â
Rabu, 8 Maret 2023. Ibu Negara, Iriana Joko Widodo bersama rombongan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) Melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ProvinsiKunjungan Kerja Ibu Negara bersama rombongan OASE KIM ke Provinsi Lampung ini disambut langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Istrinya yang merupakan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga  (TP PKK) Provinsi Lampung Riana Sari. Selain itu, hadir pula jajaran Forkopimda serta beberapa Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.Â
Sebelumnya, Ibu Negara beserta rombongan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) terbang dengan menggunakan pesawat Boeing TNI AU 737-400. Penerbangan tersebut berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 07.15 WIB.Â
Salah Satu Kunjungan Kerja Ibu Iriana bersama rombongan OASE KIM ke Provinsi Lampung adalah mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Rawa Laut Kota Bandar Lampung.Â
Kunjungan Ibu Iriana beserta Rombongan Ke SDN 2 Rawa Laut ini didampingi oleh Walikota Bandar Lampung Bunda Eva Dwiana. disana terlihat kemeriahan Ibu Iriana beserta Rombongan dalam mengikuti berbagai kegiatan seperti: Senam Lagu Sekolah Sehat, dan menyaksikan penayangan video Festival Permainan Rakyat.Â
Selain itu, Ibu Negara bersama anak-anak SDN 2 Rawa Laut bermain permainan tradisional yang dulu sangat digemarinya seperti Permainan Congklak, lari balok, bola bekel, dan engklek.
Namun, Ibu Iriana sempat terkejut dengan pengembangan salah satu permainan tradisional "Congklak Raden Intan" yang berbeda dengan congklak permainannya dulu yang kini dapat dimainkan secara tim atau 4 orang bersamaan.Â
Apa itu Permainan Tradisional Congklak ?
Permainan tradisional Congklak adalah permainan yang hanya dapat dimainkan dengan 2 orang secara individu dengan memiliki 7 Rumahan, 1 Gunungan di setiap pemainnya dan memiliki 7 keong disetiap rumahannya. Dan untuk aturannya congklak tradisional ini berakhir jika keong di rumahan masing-masing individu habis, serta penentuan pemenang dilihat dari banyaknya jumlah keong yang terdapat pada gunungan dari salah satu pemain.
Seperti apa Pengembangan Congklak Reden Intan dan bagaimana cara memainkannya ?
Congklak Raden Intan adalah Permainan Tradisional Congklak yang kini dapat dimainkan secara tim yang masing-masing tim berisi 2 orang. permainan Congklak Raden Intan ini dikembangkan oleh tim Dosen dan Alumni Mahasiswa Pendidikan Olahraga Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan Universitas Teknokrat Indonesia, antara lain:
1. Aditya Gumantan, M.Pd.
2. Imam Mahfud, M.Pd.
3. Dwi Handoko, S.Pd.
Pengembangan Congklak Radin Intan dilakukan dengan riset selama 1 tahun menggunakan analisis kebutuhan dan evaluasi hasil.
Congklak Raden Intan memiliki 2 bentuk yaitu: Congklak berbentuk Lingkaran dan Congklak berbentuk Limas.
Di congklak lingkaran Radin Intan ada 4 gunungan di pinggir lingkaran dan 1 gunungan utama di tengah, ada 5 rumahan keong di setiap pemainnya yang di dalamnya terdapat 5 Keong sebagai isian awal. Dan untuk aturannya congklak lingkaran ini berakhir jika keong di gunungan tengah sudah berjumlah 15 keong serta penentuan pemenang dilihat dari banyaknya jumlah keong dari total gunung Tim A atau Tim B.
Sedangkan congklak limas terdapat 4 gunungan dengan 4 rumahan keong di setiap pemainnya yang didalamnya terdapat 4 keong sebagai isian awal. Dan untuk aturannya congklak limas ini berakhir jika sudah tidak ada keong tersisa, serta penentuan pemenang dilihat dari sisa keong setelah jumlah keong digunung di kembalikan di setiap rumahan, dan yang tersisa banyak yang akan menjadi pemenangnya.
Kegiatan permainan Congklak Raden Intan yang dilakukan Ibu Negara bersama anak-anak sebagai wujud misi pemberdayaan sosial dan budaya untuk menanamkan kearifan lokal sedini mungkin kepada anak-anak. Juga sebagai cara mengajak anak-anak untuk dapat kembali menggemari permainan tradisional yang kini mulai tergerus oleh permainan berteknologi di telepon genggam dan Komputer.
Selepas kunjugannya ke SDN 2 Rawa Laut, Ibu Iriana beserta Rombongan OASE KIM melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi tempat lainnya yaiatu: Gedung Bagas Raya, Mahan Agung (Rumah Dinas Gubernur Lampung), dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Kota Bandar Lampung. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H