Sebentar, tunggu sebentar
Puing kemesraan hendak aku singkirkan
Berlinang sebentar, bolehkan?
....
Kini lekang sudah rintihan puisi elegi
Sebentar, tunggu sebentar
Laksana merpati melarikan diri dari jeruji besi
Terbang sebentar, bolehkan?
Hinggap, menetap di sabana tanpa nyawa
Mari! Aku persilakan kau menjadi bunga
Bunga yang paling merona
Dengan cinta yang lekang dari dukanya
Dengan demikian:
Melahirkan, merajakan semua harapan
Merekah kala senja
......
Lalu, lalu bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!