Mohon tunggu...
Muhamad Yogi
Muhamad Yogi Mohon Tunggu... Freelancer - Penyair Paruh Waktu

Aksara Rasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Afiksasi dalam Proses Morfologis Bahasa Indonesia

6 Desember 2022   12:40 Diperbarui: 6 Desember 2022   12:48 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva (Koleksi Pribadi)

Sufiks  

"Delapan jam hampir semua warga menganggap nyawanya tidak mungkin diselamatkan."

Pada kalimat di atas terdapat kata nyawanya, terbentuk dari sufiks -nya+ kata dasar nyawa. Sufiks -nya menempel pada bagian belakang bentuk dasarnya. Nosi sufiks -nya sebagai penegas hubungan. Dalam konteks ini, yang dimaksud adalah nyawa Nyai Dini yang dianggap oleh warga tidak bisa diselamatkan.

Infiks

"Kalau terpaksa keluar kamar dia selalu menunduk, gemetar, dan menghindar untuk berpapasan dengan saya."

Pada kalimat di atas terdapat kata gemetar, terbentuk dari infiks -el- + kata dasar getar. Sebagai infiks bentuknya melekat dalam kata. Nosi infiks -el- adalah menyatakan mengeraskan maksud. Dalam konteks ini, yang dimaksud adalah perasaan bersalah yang dialami Tini ketika bertemu dengan suaminya sehingga gemetar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun