Mohon tunggu...
Kuning Hitam
Kuning Hitam Mohon Tunggu... Petani - Komunitas Ranggon Sastra

Semua ini terjadi, lewat tanpa permisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Balada Raja Hutan Beserta Pengikutnya

22 Maret 2020   04:40 Diperbarui: 22 Maret 2020   04:40 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak lama kemudian datang segerombol orang berseragam
membawa senjata yang beragam.
Ditudingkan ke arah hidung mereka yang membunuh sang pawang.
Raja hutan tak habis pikir, melihat senjata yang berbayang

Raja hutan meraung tanda menyerbu
diikuti kepalan tangan pengikutnya yang lesu.
Dengan sisa tenaga mereka lancarkan serangan
perang pecah dalam letupan dan raungan

Raja hutan meraung untuk terakhir kali
tanda perjuangan takkan berhenti.
Darah tumpah di sebelah kiri
kemenangan ini adalah mati

Jakarta, Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun