Aku adalah murid bandel yang disekolahkan di bumi.
Hari-hari adalah jam belajar yang tak pernah berhenti.
Sering kutinggalkan pelajaran berulang kali
untuk pergi mengunjungi rental nafsu nafsi.
Aku adalah murid yang tak tahu diri
segala yang kudapati tak pernah kupakai rapi.
Ilmu kubuang pada wajah guruku sendiri
lalu kencing di tempat kakinya berdiri.
Kepada guruku yang baik hati
aku tulis sajak ini atas pengakuanku selama ini.
Ketika aku di bawah pohon
tanganmu menjadi daun yang membelai kepalaku.
Kaubilang padaku:
   "Jangan kaulubangi payungmu"
Kauselalu mengingatkanku
untuk memberi makan tempat sampah.
Kaubilang padaku:
   "Itu adalah peliharaanmu"
Ketika aku di pematang sawah
tubuhmu menjadi gubuk yang menaungi tubuhku.
Kaubilang padaku:
   "Yang kau lihat sekelilingmu itu adalah tubuhmu"
Jakarta, November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H