Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pentigraf: Ramadhan Hari Pertama

12 Maret 2024   15:17 Diperbarui: 12 Maret 2024   15:35 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentigraf

Ramadhan Hari Pertama 

Oleh Mugiarni

Sejak Sahur di hari pertama puasa aku tak bisa tidur. Karena puasa di hari pertama tak membuat aku lemas, aku manfaatkan waktu ku untuk beberes pakaian. Esok hari masuk ke sekolah mengajar seperti hari biasanya.

Aku mencuci baju secara bertahap. Dua stel pakaian aku jemur. Setelah itu aku merendam baju untuk tahap selanjutnya. Setelah aku cuci dan menjemur pakaian itu akupun lanjut mencuci baju itu. Seterusnya berulang. seperti itu dengan jeda waktu sambil baca chat WA atau pun melihat tutorial yang terkait dengan tugasku.

Lama aku berfikir mengapa aku belum bisa tidur siang. Bahkan merasa kantuk pun tidak. Tanpa membuang waktu lama aku melanjutkan menyetrika baju.

Menyetrika baju dengan alas setrika kain berlapis. Memilah- Milah kain yang agak basah aku taruh di bagian bawah. Kemudian kain yang diatasnya kain yang agak kering. Menyetrika juga bertahan. Satu stel baju aku berhenti. Masuk ke kamar dan mengecek siapa tahu ada chat WA yang masuk. Ternyata ada chat WA yang masuk, aku pun membalasnya. Karena tidak ada aktifitas makan dan minum di siang hari, aku melanjutkan menyetrika bajuku. Setelah baju rapi disetrika aku memasukkan baju itu ke box. Sebisa mungkin menghindari baju yang bergantung karena di tempat tinggal ku banyak orang yang terserang DBD. Jadi harus waspada.

Setelah aktifitas yang silih berganti antara mencuci dan menyetrika aku mencari penyebab mengapa aku tak bisa tidur. Aku ingat ternyata sebelum sahur aku minum segelas kopi hitam. Selang satu jam lebih aku minum obat kolesterol. Karena memang kolesterol tinggi. Aku bersyukur karena badan ku sehat. Artinya aku berfikir setelah aku minum kopi satu gelas agak besar ternyata jantung aku tidak berdebar- debar. Alhamdulillah aku sehat. Kesehatan mahal harganya senantiasa aku jaga. Sampai menjelang buka puasa, aktifitas beberes pakaian terus berjalan dengan jeda waktu. Itulah pengalaman ku hari ini. Semoga yang membaca tulisan ini sehat selalu. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun