Pentigraf
Kunci yang Menghilang
Yaa Allah..
Aku termenung dengan kata kata ayah ku beberapa tahun silam. "Jadi orang memang harus punya uang" tutur ayahku dengan nada datar. Kata- Â kata ayah ku itu nampak sederhana, namun bila kita kaji yang lebih mendalam akan bermakna di dalam setiap lini kehidupan dalam aspek yang begitu luas.
Seperti kejadian di hari ini, aku pergi ke sekolah seperti hari - hari biasa'. Mengayuh sepedaku. Demikian pula ketika jam pulang. Aku menggoes sepeda. Tapi kali ini aku harus mampir k mini market karena ada sesuatu yang harus aku beli. Ketika hendak menaiki sepeda aku iseng memeriksa tasku.Â
Memastikan bila kunci rumah ku tidak ketinggalan. Namun di luar dugaan, apa yang aku khawatir kan benar benar terjadi. Aku membuka tas ku ternyata tidak ada kunci di sela-sela tas ku. Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Aku titipkan sepeda ku. Mencari tukang ojeg. Setelah itu menuju ke sekolah untuk mencari kunci. Sesampainya di sekolah aku kaget. Karena tidak menemukan kunci.
Karena kunci tidak di temukan, aku meminta tolong pada tukang ojeg untuk membongkar pintu agar aku bisa masuk rumah. Setelah itu meminta bantuan untuk memperbaiki kembali. Ternyata tukang ojeg itu membutuhkan jasa teman untuk memperbaiki kunci pintu itu.Â
Untung pas ada yang, jadi bisa memberikan upah pada tukang, dan pada tukang ojeg. Kejadian yang di luar rencana kita datang begitu tiba-tiba, dan itu membutuhkan uang.
Ini bisa dijadikan sebagai pengalaman berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H