Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pentigraf dalam Kesunyian

14 Februari 2024   21:48 Diperbarui: 15 Februari 2024   14:00 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay.com gratis

Cerpen

Pentigraf Dalam Kesunyian

Dalam kesunyian, terselip seribu makna kehidupan. Entah apa, yang pasti itu membuat aku bersedih. Mengarungi hidup dalam kesendirian, dalam kesunyian. Jauh dari sanak famili dan handai taulan. Kesendirian ya menyiksa batin. Jauh dari gelak tawa.

Kesendirian yang membuat aku berduka, kesendirian yang membuat aku terluka. Mengenang kepergian almarhum suami ku tiga tahun silam. Hidup ku berubah, tenggelam dengan derai airmata. Bagai tersayat sembilu. Bayang - bayang suamiku kerap hadir. Bagai menyapa aku. Aku yang sendiri, hidup bersama kenangan - kenangan masa lalu. Masa lalu yang mengajari aku tentang arti kesabaran. Perjuangan dalam hidup itu penting. Meraih bintang di langit. Namun sejatinya kesabaran itu juga jauh lebih penting.

Yaa Allah, bimbing lah hamba menjadi insan yang lebih baik. Insan yang memiliki kesabaran dalam meniti perjuangan. Perjuangan yang menurut aku itu tak mudah. Ada cercaan, ada hinaan. Yang semua itu membutuhkan kesabaran. Kesabaran yang benar - benar  tertanam di hati nurani yang terdalam. Agar aku hidup mandiri tanpa harus bergantung pada siapapun. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun