"Yang terpenting adalah memilih kembang pepaya yang tepat, Nak. Pilih yang masih kuncup dan belum mekar sempurna," jelas Bu Tuti.
Bu Tuti juga menunjukkan cara merebus dan menumis kembang pepaya dengan bumbu-bumbu yang sederhana. Nara takjub melihat hasil masakan Bu Tuti yang terlihat lezat dan tidak pahit.
"Terima kasih banyak, Bu Tuti. Sekarang saya lebih yakin untuk memasak kembang pepaya," kata Nara dengan penuh semangat.
Nara kembali ke rumah dengan perasaan lega dan senang. Ia tak sabar untuk mencoba memasak kembang pepaya hasil panennya sendiri.
Keesokan harinya, Nara dengan penuh percaya diri memasak kembang pepaya. Ia mengikuti langkah-langkah yang diajarkan Bu Tuti dengan seksama. Dan hasilnya? Tumis kembang pepaya buatan Nara ternyata lezat dan tidak pahit sama sekali!
Nara merasa bangga dengan dirinya sendiri. Ia telah berhasil memanfaatkan hasil kebunnya dan belajar memasak sesuatu yang baru. Rasa malu yang tadinya ia rasakan kini tergantikan dengan rasa puas dan bahagia.
Pengalaman ini mengajarkan Nara bahwa tidak ada salahnya untuk bertanya dan belajar dari orang lain. Keberanian dan rasa ingin tahu mengantarkannya pada hasil yang memuaskan.
Sejak saat itu, Nara tak lagi ragu untuk memasak kembang pepaya. Bahkan, ia sering membagikan hasil masakannya kepada tetangga dan keluarganya. Kembang pepaya yang pahit kini menjadi simbol keberanian Nara untuk mencoba hal baru dan belajar dari orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H