Menstruasi Kok Sakit Sekali Ya?
Nara terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa di perutnya. Ia baru saja memasuki masa menstruasi untuk pertama kalinya. Ia belum pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya. Rasanya seperti ada benda tajam yang menusuk-nusuk perutnya.
Nara berusaha untuk bangun dari tempat tidur, tetapi ia tidak bisa. Rasa sakitnya terlalu parah. Ia hanya bisa berbaring dan meringkuk menahan sakit.
Winda, kakak Nara, mendengar suara Nara yang merintih kesakitan. Ia pun bergegas masuk ke kamar Nara.
"Nara, kenapa?" tanya Winda.
"Perutku sakit sekali, Wind," jawab Nara.
Winda membelai kepala Nara dan mengelus punggungnya. "Tenanglah, Nara. Aku akan membantumu," kata Winda.
Winda mengambil obat pereda nyeri dari lemari obat. Ia pun memberikan obat itu kepada Nara.
"Minum ini dulu," kata Winda.
Nara meminum obat itu dengan patuh. Setelah beberapa menit, rasa sakitnya mulai berkurang.
"Terima kasih, Wind," kata Nara.
"Sama-sama," jawab Winda. "Ini adalah hal yang normal bagi wanita yang sedang menstruasi. Rasa sakitnya akan hilang dalam beberapa hari."
Nara menghela napas lega. Ia merasa sedikit lebih baik setelah minum obat.
"Aku akan menemanimu hari ini," kata Winda.
"Jangan, Wind. Aku bisa sendiri," jawab Nara.
"Jangan khawatir, aku tidak akan mengganggumu. Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja," kata Winda.
Nara akhirnya setuju untuk membiarkan Winda menemaninya. Ia merasa lebih tenang dengan kehadiran Winda.
Winda membantu Nara untuk mandi dan berganti pakaian. Ia juga menyiapkan makanan dan minuman untuk Nara.
Nara merasa sangat bersyukur memiliki Winda sebagai kakaknya. Winda selalu ada untuknya, baik dalam suka maupun duka.
**
Sejak hari itu, Nara mulai memahami bahwa menstruasi adalah hal yang normal bagi wanita. Ia juga belajar untuk menerima rasa sakit yang menyertainya.
Nara tidak lagi merasa takut atau malu untuk membicarakan menstruasi dengan Winda atau teman-temannya. Ia bahkan mulai berbagi informasi tentang menstruasi dengan mereka.
Nara berharap bahwa dengan berbagi informasi, ia dapat membantu wanita lain untuk lebih memahami menstruasi. Ia ingin agar wanita lain tidak merasa takut atau malu untuk membicarakan menstruasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H