Cerpen (Kisah Nya
Berangkat Hati Riang, Pulang Pakai AmbulanceÂ
Oleh MugiarniÂ
Hari Minggu yang cerah. Matahari bersinar dengan terang. Angin berhembus sepoi-sepoi. Suasana di Ciledug sangatlah damai.
Yana, anak laki - laki berusia 10 tahun, sedang asyik bermain di halaman rumahnya. Ia sedang bermain petak umpet bersama teman-temannya.
"Yana, sudah mau siang. Ayo makan dulu," panggil ibunya dari dalam rumah.
"Iya, sebentar," jawab Yana sambil terus bermain.
Setelah selesai bermain, Yana masuk ke dalam rumah untuk makan siang. Setelah makan siang, Yana pamit pada ibunya untuk bermain bersama teman-temannya.
"Bu, Yana mau main sama teman-teman dulu ya," kata Yana.
"Ya, hati-hati ya. Jangan lupa pulang sebelum magrib," jawab ibunya.
"Iya, Bu," kata Yana sambil tersenyum.
Yana kemudian keluar rumah dan pergi bermain bersama teman-temannya. Mereka bermain di kebun belakang rumah Yana. Mereka bermain kelereng, petak umpet, dan lompat tali.
Yana dan teman-temannya bermain dengan sangat riang. Mereka tidak menyadari bahwa bahaya sedang mengintai mereka.
Pada sore hari, Yana dan teman-temannya ingin pulang. Mereka berniat menumpang truk yang lewat.
"Yana, kita naik truk aja pulangnya," kata salah satu teman Yana.
"Iya, yuk," kata Yana.
Yana dan teman-temannya kemudian naik ke atas truk. Mereka duduk di bagian belakang truk.
Truk tersebut melaju dengan kecepatan sedang. Yana dan teman-temannya asyik mengobrol sambil menikmati perjalanan.
Tiba-tiba, Yana berniat turun dari truk. Ia berdiri dan melangkah ke arah belakang truk. Namun, karena tidak berhati-hati, Yana terjatuh dari truk.
Yana terjatuh ke jalan raya. Ia langsung tertabrak mobil yang melaju dari arah belakang.
Yana tergeletak di jalan raya dalam keadaan tak sadarkan diri. Darah mengalir deras dari kepalanya.
Teman-teman Yana yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak histeris. Mereka meminta bantuan kepada orang-orang yang lewat.
Akhirnya, ada seseorang yang menghubungi ambulans. Ambulans tersebut kemudian tiba di lokasi kejadian.
Yana dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal dunia di rumah sakit.
Kabar kematian Yana membuat keluarga dan teman-temannya sangat sedih. Mereka tidak menyangka bahwa Yana akan meninggal dunia dalam usia yang masih sangat muda.
Pada malam harinya, Yana dimakamkan dengan penuh kesedihan. Ibu Yana sangat terpukul atas kematian anaknya. Ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Yana.
Yana pergi meninggalkan kenangan yang indah bagi keluarga dan teman-temannya. Ia adalah anak yang baik dan ceria. Ia selalu membuat orang-orang di sekitarnya bahagia.
Kematian Yana menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita harus selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu. Jangan pernah mengambil risiko yang dapat membahayakan diri sendiri.
Kita juga harus selalu menjaga anak-anak kita. Jangan biarkan mereka bermain di tempat yang berbahaya.
Semoga kematian Yana menjadi duka yang terakhir. Semoga Yana tenang di alam sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H