Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dimsum ala Nara

21 Desember 2023   02:45 Diperbarui: 21 Desember 2023   03:05 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar pixabay.com 

Cerpen

Dimsum ala Nara

Oleh Mugiarni 

Nara adalah seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah desa kecil di Jawa Barat. Nara sangat menyukai dimsum, tapi ia tidak pernah bisa membuatnya sendiri. Setiap kali ingin makan dimsum, Nara selalu membelinya di restoran.

Suatu hari, Nara sedang membantu ibunya memasak di dapur. Tiba-tiba, Nara teringat akan dimsum yang ia sukai.

"Ibu, bagaimana cara membuat dimsum?" tanya Nara.

Ibu Nara tersenyum. "Membuat dimsum itu tidak sulit," kata ibu Nara. "Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan."

"Apa saja, Bu?" tanya Nara.

"Pertama, kamu harus menyiapkan bahan-bahannya dengan baik," kata ibu Nara. "Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat dimsum antara lain daging ayam, udang, jamur, dan sayuran."

"Kedua, kamu harus membuat adonan kulit dimsum yang lembut dan tipis," kata ibu Nara. "Adonan kulit dimsum bisa dibuat dengan tepung terigu, air, dan garam."

"Ketiga, kamu harus mengisi adonan kulit dimsum dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan," kata ibu Nara. "Bahan-bahan isian dimsum bisa disesuaikan dengan selera."

"Keempat, kamu harus mengukus dimsum hingga matang," kata ibu Nara. "Waktu pengukusan dimsum biasanya sekitar 15-20 menit."

Nara mendengarkan penjelasan ibunya dengan seksama. Ia mulai tertarik untuk belajar membuat dimsum sendiri.

"Ibu, bolehkah aku mencoba membuat dimsum?" tanya Nara.

Ibu Nara mengangguk. "Tentu saja," kata ibu Nara. "Tapi, kamu harus ikuti instruksi ibu dengan baik."

Nara tersenyum senang. Ia mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat dimsum.

Ia mencuci bersih daging ayam, udang, jamur, dan sayuran. Kemudian, ia memotong-motong bahan-bahan tersebut menjadi ukuran kecil.

Setelah itu, Nara membuat adonan kulit dimsum. Ia mencampur tepung terigu, air, dan garam hingga menjadi adonan yang kalis.

Kemudian, Nara mengisi adonan kulit dimsum dengan bahan-bahan isian. Ia membentuk dimsum menjadi berbagai macam bentuk, seperti bola, bulan sabit, dan bunga.

Terakhir, Nara mengukus dimsum hingga matang.

Saat dimsum sudah matang, Nara dan ibunya mencicipinya.

"Wow, enak sekali!" seru Nara.

Ibu Nara tersenyum bangga. "Luar biasa, Nara. Kamu pintar sekali," kata ibu Nara.

Nara senang sekali. Ia akhirnya bisa membuat dimsum sendiri.

Keesokan harinya, Nara mengajak teman-temannya untuk makan dimsum buatannya. Teman-teman Nara juga menyukai dimsum buatan Nara.

Nara senang sekali bisa berbagi dimsum buatannya dengan teman-temannya. Ia juga senang bisa belajar membuat dimsum sendiri.

***

Nara sering membuat dimsum sendiri di rumah. Ia selalu mengikuti resep yang diajarkan oleh ibunya.

Suatu hari, Nara ingin membuat dimsum yang berbeda dari biasanya. Ia ingin membuat dimsum dengan isian yang unik.

Nara berpikir keras untuk mencari ide isian dimsum yang unik. Akhirnya, ia menemukan ide untuk membuat dimsum dengan isian abon sapi.

Nara membeli abon sapi di pasar. Kemudian, ia mencampur abon sapi dengan sayuran dan jamur.

Nara membentuk dimsum menjadi bentuk bulan sabit. Kemudian, ia mengukus dimsum hingga matang.

Saat dimsum sudah matang, Nara mencicipinya.

"Wow, enak sekali!" seru Nara.

Abon sapi yang gurih dan sayuran yang segar membuat dimsum buatan Nara semakin lezat.

Nara mengajak teman-temannya untuk mencicipi dimsum buatannya. Teman-teman Nara juga menyukai dimsum buatan Nara.

"Nara, dimsum buatanmu benar-benar enak," kata salah satu teman Nara.

Nara senang sekali mendengarnya. Ia senang bisa membuat dimsum yang disukai oleh orang lain.

Nara terus belajar membuat dimsum dengan berbagai macam isian. Ia ingin membuat dimsum yang semakin lezat dan unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun