Puisi Religi Kehidupan
Oleh MugiarniÂ
Di Desa Daru, sunyi merajalela,
Malam pekat, bintang pun enggan bercahaya.
Hati penduduk dibalut nestapa,
Kegelapan batin menutupi cahaya.
Namun, hadir-mu, bagai fajar menyingsing,
Menyibak kabut, kegelapan pun sirna.
Sinar wajahmu, bening bagai embun pagi,
Kesolehanmu, harum bagai melati.
Langkahmu tenang, menapaki jalan setapak,
Senyum ikhlas, menyapa setiap rumah.
Tanganmu terulur, penuh kedermawanan,
Berbagi kasih, menghapus nestapa.
Kata yang terucap, bijaksana bagai permata,
Menyinari jiwa, menenangkan gelisah.
Budi baik nan tulus, menghadirkan kesejukan,
Menumbuhkan iman, menghapus dosa.
Hidupmu, teladan, tak kenal lelah,
Menebar kebaikan, bagai bunga bermekaran.
Engkau jadi jembatan, antara langit dan bumi,
Mengajak penduduk, meraih cinta Ilahi.
Kini, Desa Daru, tak lagi sama,
Sinarmu mengubah, wajahnya terang.
Penduduk bersatu, dalam iman dan amal,
Menjalani hidup, penuh ridho dan bahagia.
Terima kasih, wahai insan mulia,
Atas semua kebaikan, yang kau bawa.
Engkaulah bintang, di langit Desa Daru,
Menyinari jalan, menuju Surga.
Puji syukur, Tuhan Yang Maha Esa,
Atas karunia, insan sepertimu.
Semoga pancaran sinarmu, tak pernah padam,
Terus menerangi, dunia yang gelap ini
**""
Puisi ini bercerita tentang sosok yang membawa perubahan di Desa Daru yang sebelumnya diliputi kegelapan dan nestapa. Sosok tersebut memiliki sinar terang yang menyinari jiwa penduduk desa, membawa manfaat dan kebaikan. Ia mengajarkan dan berbagi cerita penuh makna. Menumbuhkan iman dan menghapus dosa.
Puisi ini menggunakan diksi yang indah dan puitis, dengan pemilihan kata-kata yang tepat dan menggambarkan suasana yang mencekam di awal puisi, kemudian berubah menjadi cerah dan penuh harapan di akhir puisi.
Puisi ini memiliki makna yang mendalam, yaitu tentang pentingnya kehadiran sosok yang membawa perubahan dan inspirasi bagi kehidupan orang lain. Sosok tersebut dapat menjadi cahaya di tengah kegelapan, menumbuhkan harapan dan kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H