Fogging di Perumahan
Oleh MugiarniÂ
Nara sedang duduk di teras rumahnya sambil menikmati angin sore. Tiba-tiba, dia melihat ada mobil pemadam kebakaran datang ke arah perumahannya. Mobil itu berhenti di depan rumah Bu Arni, tetangganya. Nara pun penasaran dan menghampiri mobil tersebut.
"Ada apa, Pak?" tanya Nara kepada petugas pemadam kebakaran yang sedang menurunkan peralatan.
"Kami akan melakukan fogging," jawab petugas tersebut. "Untuk mencegah penyebaran penyakit."
"Fogging?" tanya Nara. "Apa itu?"
"Fogging adalah penyemprotan cairan obat anti nyamuk," jelas petugas tersebut. "Cairan ini akan disemprotkan ke seluruh area perumahan untuk membasmi nyamuk dan jentik-jentik."
Nara mengangguk-angguk mengerti. Dia lalu kembali ke rumahnya dan memanggil Bu Arni.
"Bu, fogging itu apa?" tanya Nara.
"Fogging itu penyemprotan cairan obat anti nyamuk," jawab Bu Arni. "Cairan ini akan disemprotkan ke seluruh area perumahan untuk membasmi nyamuk dan jentik-jentik."
"Oh, begitu," kata Nara. "Kalau terkena makanan, berbahaya nggak, Bu?"
"Kalau terkena makanan, memang berbahaya," jawab Bu Arni. "Makanan yang terkena cairan fogging bisa menjadi racun. Jadi, kalau ada makanan yang terkena cairan fogging, jangan dimakan."
"Baiklah, Bu," kata Nara. "Saya mengerti."
Nara lalu kembali ke teras rumahnya dan menunggu proses fogging selesai. Setelah proses fogging selesai, petugas pemadam kebakaran pun meninggalkan perumahan tersebut.
Nara masuk ke dalam rumah dan memeriksa makanan yang ada di dapur. Dia tidak menemukan makanan yang terkena cairan fogging. Nara pun merasa lega.
Keesokan harinya, Nara melihat ada banyak nyamuk mati di halaman rumahnya. Dia senang karena fogging telah berhasil membasmi nyamuk di perumahan tersebut.
Nara pun berjanji untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumahnya agar nyamuk tidak berkembang biak.
Bahaya Fogging
Fogging memang sangat efektif untuk membasmi nyamuk dan jentik-jentik. Namun, fogging juga memiliki beberapa bahaya, terutama jika cairan fogging terkena makanan.
Cairan fogging mengandung bahan aktif yang bersifat racun. Jika terkena makanan, cairan fogging bisa menjadi racun bagi manusia.
Gejala keracunan cairan fogging yang paling umum adalah mual, muntah, diare, dan sakit kepala. Dalam kasus yang parah, keracunan cairan fogging bisa menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kontak antara cairan fogging dengan makanan. Jika makanan terkena cairan fogging, sebaiknya makanan tersebut dibuang.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghindari kontak antara cairan fogging dengan makanan:
* Tutup semua makanan yang ada di dalam rumah sebelum fogging dilakukan.
* Jika terpaksa meninggalkan makanan terbuka, tutup makanan tersebut dengan kain atau kertas.
* Setelah fogging selesai, cuci semua peralatan dapur dengan air bersih.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda bisa menghindari bahaya keracunan cairan fogging.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI