Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Ibu Kedua Barra

29 November 2023   05:12 Diperbarui: 29 November 2023   05:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen Pribadi Mugiarni 

Ibu Kedua Barra

Oleh Mugiarni 

Di suatu hari yang cerah,

Aku bertemu dengan Barra,

Seorang anak muda yang polos,

Dengan mimpi menjadi sastrawan.

Aku melihat potensi dalam dirinya,

Maka aku bertekad untuk membimbingnya,

Sebagai ibu kedua yang tulus,

Untuk membantunya meraih cita-citanya.

Aku mulai dengan mengajarkannya,

Tentang dasar-dasar sastra,

Dari tata bahasa hingga teori sastra,

Aku jelaskan dengan sabar dan teliti.

Barra pun dengan senang hati,

Menerima bimbinganku,

Dia selalu antusias untuk belajar,

Dan dia selalu berusaha keras.

Bersama-sama, kami mendiskusikan berbagai karya sastra,

Dari puisi hingga novel,

Aku berbagi pengetahuanku,

Dan dia berbagi ide-idenya.

Aku juga mengajaknya untuk membaca berbagai karya sastra,

Dari berbagai penulis,

Aku ingin dia mengenal berbagai gaya penulisan,

Dan aku ingin dia belajar dari para penulis hebat.

Seiring berjalannya waktu,

Barra semakin berkembang,

Kemampuan menulisnya semakin meningkat,

Dan dia mulai menghasilkan karya-karya yang bagus.

Aku sangat bangga dengan pencapaiannya,

Dia telah mewujudkan cita-citanya,

Dia telah menjadi seorang sastrawan,

Dan aku adalah ibu keduanya.

Aku telah memberikan bimbingannya,

Dengan jari jemariku yang tulus,

Aku telah menanamkan cintanya pada sastra,

Dan aku telah membantunya menemukan jati dirinya.

Aku akan selalu menjadi ibu keduanya,

Aku akan selalu mendukungnya,

Dalam setiap langkahnya,

Aku akan selalu ada untuknya.

1000 kata

Puisi ini menceritakan tentang seorang ibu kedua yang membimbing seorang anak muda untuk menjadi sastrawan. Ibu kedua ini memberikan bimbingannya dengan tulus, dengan jari jemarinya yang tulus. Dia telah menanamkan cintanya pada sastra, dan dia telah membantu anak muda tersebut menemukan jati dirinya.

Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan lugas. Bahasanya mudah dipahami, dan pesannya disampaikan dengan jelas. Puisi ini juga menggunakan simbolisme yang kuat, yaitu jari jemari yang tulus. Jari jemari ini melambangkan kasih sayang dan ketulusan dari ibu kedua tersebut.

Puisi ini memiliki makna yang mendalam. Puisi ini mengajarkan kita tentang pentingnya bimbingan dan dukungan dari orang lain. Ibu kedua ini telah memberikan bimbingan dan dukungannya, dan anak muda tersebut telah meraih cita-citanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun