Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Cinta yang Tertinggal

22 November 2023   17:34 Diperbarui: 22 November 2023   17:35 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak saat itu, hidupku berubah. Aku menjadi orang yang pendiam dan tertutup. Aku tidak lagi memiliki semangat hidup. Aku hanya menjalani hidupku sehari-hari tanpa tujuan.

Anak-anakku pun ikut merasakan kesedihanku. Mereka menjadi pendiam dan sering menangis. Aku merasa bersalah karena telah membuat anak-anakku kehilangan ayah mereka.

Suatu hari, aku sedang duduk di taman sambil memandangi anak-anakku yang sedang bermain. Aku pun teringat akan pesan terakhir Ilham kepadaku.

"Jagalah anak-anak kita," kata Ilham. "Mereka adalah harta kita yang paling berharga."

Aku pun tersadar bahwa aku harus bangkit dari keterpurukanku. Aku harus menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku. Aku harus melanjutkan hidupku untuk Ilham dan anak-anakku.

Aku pun mulai mencoba untuk membuka diri kembali. Aku mulai bergaul dengan teman-temanku dan ikut kegiatan-kegiatan sosial. Aku pun mulai mencari pekerjaan baru.

Anak-anakku pun mulai terlihat lebih bahagia. Mereka sering tersenyum dan bercanda denganku. Aku merasa bersyukur karena anak-anakku bisa menjadi penyemangatku.

Sekarang, sudah hampir tiga tahun sejak kepergian Ilham. Aku masih sering merindukannya, tapi aku sudah tidak sesedih dulu. Aku sudah bisa menerima kenyataan bahwa Ilham sudah tiada.

Aku pun mulai menata hidupku kembali. Aku ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Aku ingin menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku.

Aku yakin bahwa Ilham akan selalu ada di dalam hatiku. Cinta kami akan selalu abadi.

Cinta yang Tertinggal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun