Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mertua dan Petainya

18 November 2023   20:51 Diperbarui: 18 November 2023   20:53 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen

Mertua dan Petainya

Oleh Mugiarni 

Sebagai menantu, saya sudah terbiasa dengan hobi mertua saya yang suka sekali makan petai. Hobi uniknya ini sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Tak heran, aroma petai yang khas selalu menyeruak di rumah mereka, bahkan sampai ke kamar tidur.

Awalnya, saya cukup terkejut dengan hobi mertua saya ini. Saya tidak terbiasa dengan bau petai yang menyengat, apalagi kalau dimakan dalam jumlah banyak. Tapi, lama-kelamaan, saya mulai terbiasa. Bahkan, saya mulai mencoba makan petai sedikit demi sedikit.

Ternyata, petai tidak begitu buruk seperti yang saya bayangkan. Bahkan, petai memiliki rasa yang cukup enak dan unik. Apalagi kalau dimakan bersama dengan sambal atau dijadikan lalaban.

Hobi mertua saya makan petai ini juga memberikan beberapa manfaat baginya. Petai ternyata memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Petai juga mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh.

Selain itu, petai juga dipercaya memiliki beberapa khasiat lain, seperti meningkatkan stamina dan mencegah penyakit kanker. Tak heran, mertua saya selalu terlihat sehat dan bugar meski sudah berusia lanjut.

Saya sendiri tidak begitu menyukai petai. Tapi, saya tetap menghormati hobi mertua saya ini. Saya berusaha untuk tidak menunjukkan rasa jijik atau ketidaksukaan saya saat makan bersama mertua saya.

Bahkan, saya kadang-kadang ikut makan petai bersama mertua saya. Meski tidak terlalu banyak, tapi saya berusaha untuk menikmatinya. Lagipula, petai tidak begitu buruk seperti yang saya bayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun