Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petualangan Mencari Ibu karena Utang Pinjol

15 November 2023   12:17 Diperbarui: 15 November 2023   12:30 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay.com

Petualangan Mencari Ibu Karena Hutang Pinjol 

Oleh Mugiarni 

Vito dan Vivi adalah kakak beradik yang tinggal di sebuah rumah sederhana di Jakarta. Mereka berdua tinggal bersama ibu mereka yang bekerja sebagai buruh cuci. Suatu hari, ibu mereka tiba-tiba pergi dari rumah tanpa pamit. Vito dan Vivi sangat terkejut dan bingung. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada ibu mereka.

Vito dan Vivi bertanya kepada tetangga, tetapi tidak ada yang tahu keberadaan ibu mereka. Mereka juga bertanya kepada teman-teman ibu mereka, tetapi jawabannya sama saja. Vito dan Vivi mulai putus asa. Mereka tidak tahu harus berbuat apa.

Pada suatu hari, Vito dan Vivi sedang bermain di taman ketika mereka melihat seorang wanita yang mirip dengan ibu mereka. Wanita itu sedang duduk di bangku taman, termenung sendiri. Vito dan Vivi menghampiri wanita itu dan bertanya apakah dia ibu mereka.

Wanita itu terkejut ketika melihat Vito dan Vivi. Dia kemudian menangis dan memeluk mereka. Wanita itu mengakui bahwa dia adalah ibu mereka.

Vito dan Vivi sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan ibu mereka. Mereka bertanya mengapa ibu mereka pergi dari rumah. Ibu mereka menceritakan bahwa dia memiliki hutang pinjol yang sangat besar. Dia tidak bisa membayar hutangnya, sehingga dia diteror oleh penagih hutang.

Ibu mereka merasa tidak sanggup menghadapi tekanan dari penagih hutang. Dia pun memutuskan untuk pergi dari rumah untuk menghindari mereka.

Vito dan Vivi merasa sangat kasihan kepada ibu mereka. Mereka berjanji untuk membantu ibu mereka membayar hutang pinjolnya.

Vito dan Vivi mulai mencari informasi tentang cara melunasi hutang pinjol. Mereka mencari tahu tentang prosedur pelunasan, bunga, dan denda. Mereka juga mencari tahu tentang lembaga-lembaga yang bisa membantu orang-orang yang terjerat hutang pinjol.

Setelah mengumpulkan informasi yang cukup, Vito dan Vivi mulai mencari cara untuk mendapatkan uang. Mereka menjual barang-barang milik mereka, seperti sepeda motor, televisi, dan radio. Mereka juga meminta bantuan kepada teman-teman dan tetangga mereka.

Setelah mengumpulkan uang yang cukup, Vito dan Vivi mendatangi kantor pinjol tempat ibu mereka berutang. Mereka meminta keringanan pembayaran hutang.

Petugas pinjol awalnya menolak untuk memberikan keringanan. Namun, Vito dan Vivi terus memohon dengan sangat. Akhirnya, petugas pinjol bersedia memberikan keringanan pembayaran hutang.

Vito dan Vivi sangat bersyukur akhirnya bisa melunasi hutang ibu mereka. Mereka lega karena ibu mereka tidak lagi diteror oleh penagih hutang.

Ibu mereka sangat berterima kasih kepada Vito dan Vivi. Dia berjanji akan menjadi ibu yang lebih baik lagi.

Vito dan Vivi sangat bahagia bisa berkumpul kembali dengan ibu mereka. Mereka berjanji akan selalu menjaga ibu mereka.

Akhir

Cerita di atas adalah cerita fiksi yang menggambarkan perjuangan seorang kakak beradik untuk mencari ibu mereka yang pergi dari rumah karena hutang pinjol. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya keluarga dan arti perjuangan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita ambil hikmah dari cerita ini:

* Keluarga adalah yang terpenting dalam hidup kita. Kita harus selalu menjaga dan menyayangi keluarga kita.

* Jangan pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan. Kita harus selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

* Kebaikan selalu akan dibalas dengan kebaikan. Vito dan Vivi selalu berbuat baik kepada ibu mereka, dan akhirnya mereka bisa berkumpul kembali dengan ibu mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun