Suatu hari, Aini bertemu dengan seorang pemuda bernama Dimas. Dimas adalah seorang pemuda yang saleh dan rajin beribadah. Ia juga sangat baik hati dan perhatian kepada Aini.
Aini mulai merasa ada ketertarikan kepada Dimas. Namun, ia masih belum yakin apakah Dimas benar-benar mencintainya.
Aini pun memutuskan untuk mengenal Dimas lebih dekat. Ia sering menghabiskan waktu bersama Dimas. Mereka mengobrol, belajar, dan beribadah bersama.
Semakin lama, Aini semakin yakin bahwa Dimas adalah orang yang tepat untuknya. Dimas adalah sosok yang bisa saling mengisi dan melengkapi dengan dirinya.
Akhirnya, Aini memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Dimas. Dimas pun menerima perasaan Aini.
Aini dan Dimas pun mulai menjalin hubungan. Mereka saling mencintai dengan tulus dan suci.
Aini sangat bahagia karena akhirnya ia menemukan cinta yang sejati. Ia sadar bahwa cinta yang sejati adalah cinta yang didasari oleh agama dan iman.
**
Aini dan Dimas menikah dan hidup bahagia bersama. Mereka saling mencintai dan mendukung satu sama lain. Mereka juga selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Aini dan Dimas membuktikan bahwa cinta yang sejati adalah cinta yang suci. Cinta yang tidak didasari oleh nafsu dan keegoisan. Cinta yang didasari oleh agama dan iman.
**