Nara Anak yang Mandiri
Nara anak yang baik dan pintar, tetapi dia memiliki satu kekurangan, yaitu dia suka mengeluh. Nara mengeluh tentang segalanya, mulai dari tugas sekolah yang sulit hingga makanan yang tidak enak. Suatu hari, Nara mengeluh kepada ibunya tentang tugas sekolahnya yang sulit.
"Ibu, aku tidak bisa mengerjakan tugas ini. Aku sudah mencoba sebisaku, tetapi aku masih tidak mengerti," kata Nara.
"Sudahlah, Nara. Jangan mengeluh terus. Coba kamu pikirkan baik-baik. Pasti kamu bisa mengerjakannya," jawab ibunya.
Nara tidak menghiraukan nasihat ibunya. Dia terus mengeluh dan tidak mau berusaha mengerjakan tugasnya. Akhirnya, Nara tidak bisa menyelesaikan tugasnya dan mendapat nilai buruk.
Nara juga suka bergantung pada orang lain. Dia tidak mau berusaha sendiri dan selalu meminta bantuan orang lain. Suatu hari, Nara ingin mengikuti lomba pidato di sekolahnya. Dia meminta bantuan ayahnya untuk menuliskan pidatonya.
"Ayah, tolong bantu aku menuliskan pidato untuk lomba pidato di sekolahku," kata Nara.
"Nara, kenapa kamu tidak menulisnya sendiri?" tanya ayahnya.
"Aku tidak bisa, Ayah. Aku tidak pandai menulis pidato," jawab Nara.
"Nara, kamu harus belajar mandiri. Kamu tidak bisa selalu bergantung pada orang lain," kata ayahnya.
Nara akhirnya menulis pidatonya sendiri. Dia bekerja keras dan akhirnya memenangkan lomba pidato tersebut. Nara sangat senang. Dia menyadari bahwa dia bisa melakukan apa saja jika dia berusaha sendiri.
Sejak saat itu, Nara berhenti mengeluh dan mulai belajar mandiri. Dia tidak lagi bergantung pada orang lain. Hidup Nara menjadi lebih mantap dan dia lebih bahagia.
Moral of the story:
Jangan suka mengeluh dan bergantung pada orang lain. Belajarlah untuk mandiri dan berusaha sebisaku. Hidupmu akan menjadi lebih mantap dan bahagia.
