Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Nak, Harga Beras Semakin Mahal

22 Oktober 2023   19:50 Diperbarui: 22 Oktober 2023   20:18 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen

"Nak, Harga Beras Semakin Mahal"

Oleh: Mugiarni 

Nara sedang duduk di ruang tamu, memainkan ponselnya. Bu Arni, ibunya, duduk di sampingnya, sedang memasak di dapur.

"Nak," panggil Bu Arni. "Lihat ini."

Bu Arni menunjukkan koran di tangannya. Nara pun menoleh dan melihat berita tentang kenaikan harga beras.

"Harga beras naik lagi?" tanya Nara.

"Iya," jawab Bu Arni. "Sudah naik dua kali dalam sebulan ini."

Nara menghela napas. "Kenapa harga beras bisa naik terus?"

"Karena banyak faktor," kata Bu Arni. "Salah satunya adalah karena cuaca yang tidak menentu. Musim kemarau yang panjang membuat hasil panen beras menurun."

Harga beras semakin mahal karena beberapa faktor, antara lain:

Penurunan produksi beras

Penurunan produksi beras dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca yang tidak menentu, hama penyakit, dan keterbatasan lahan.

Kenaikan biaya produksi

Biaya produksi beras juga meningkat, terutama biaya pupuk dan pestisida. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku pupuk dan pestisida.

Kenaikan harga bahan bakar

Kenaikan harga bahan bakar juga berdampak pada kenaikan harga beras, karena biaya transportasi dan pengolahan beras juga ikut meningkat.

Peningkatan permintaan beras

Permintaan beras juga meningkat, terutama dari negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai faktor-faktor tersebut:

Penurunan produksi beras

Cuaca yang tidak menentu, seperti musim kemarau yang panjang, dapat menyebabkan gagal panen. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan kualitas beras.

Hama penyakit juga dapat menyebabkan penurunan produksi beras. Hama penyakit yang sering menyerang tanaman padi antara lain wereng, tikus, dan jamur.

Keterbatasan lahan juga dapat menyebabkan penurunan produksi beras. Lahan pertanian di Indonesia semakin berkurang karena konversi lahan untuk pembangunan.

Kenaikan biaya produksi

Biaya pupuk dan pestisida merupakan salah satu komponen biaya produksi beras yang paling besar. Kenaikan harga bahan baku pupuk dan pestisida, seperti gas alam dan minyak bumi, menyebabkan kenaikan harga pupuk dan pestisida.

Kenaikan harga bahan bakar

Biaya transportasi dan pengolahan beras juga meningkat karena kenaikan harga bahan bakar. Kenaikan harga bahan bakar juga menyebabkan kenaikan biaya pengiriman beras dari produsen ke konsumen.

Peningkatan permintaan beras

Permintaan beras meningkat, terutama dari negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan beras untuk konsumsi. Peningkatan pendapatan masyarakat juga menyebabkan peningkatan konsumsi beras, karena masyarakat memiliki daya beli yang lebih tinggi.

Kenaikan harga beras dapat berdampak negatif bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin. Hal ini karena beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.

Nara mengangguk. Ia tahu bahwa kenaikan harga beras akan berdampak pada keluarganya. Mereka adalah keluarga sederhana, dan beras adalah makanan pokok.

"Nak," kata Bu Arni. "Kamu harus belajar lebih giat lagi. Supaya nanti kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan bisa menafkahi keluarga kita."

Nara tersenyum. "Iya, Ma," jawabnya. "Aku akan belajar lebih giat."

Nara memang sudah bercita-cita menjadi seorang dokter. Ia ingin bisa membantu orang lain, termasuk keluarganya.

Nara pun mulai belajar lebih giat lagi. Ia belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah, dan juga belajar tambahan di rumah.

Setahun kemudian, Nara lulus SMA dengan nilai yang memuaskan. Ia pun diterima di salah satu universitas ternama di Indonesia.

Nara sangat senang. Ia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuknya.

Nara pun belajar dengan tekun di universitas. Ia selalu berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik.

Setelah lulus kuliah, Nara pun mendapatkan pekerjaan sebagai seorang dokter. Ia bekerja di rumah sakit di Jakarta.

Nara sangat bersyukur atas keberhasilannya. Ia bisa mewujudkan cita-citanya, dan juga bisa membahagiakan keluarganya.

Suatu hari, Nara pulang ke rumah untuk mengunjungi keluarganya. Ia melihat Bu Arni sedang memasak di dapur.

"Ma," kata Nara. "Aku punya hadiah untukmu."

Nara pun memberikan sebuah amplop kepada Bu Arni. Bu Arni membuka amplop tersebut dan melihat selembar cek di dalamnya.

"Ini untukmu, Ma," kata Nara. "Semoga bisa membantumu."

Bu Arni tersenyum. "Terima kasih, Nak," katanya. "Ini sangat berarti bagiku."

Nara pun memeluk Bu Arni. Ia sangat bahagia bisa membahagiakan ibunya.

Nara tahu bahwa harga beras masih akan terus naik. Namun, ia yakin bahwa keluarganya akan bisa bertahan.

Sebab, Nara akan selalu ada untuk mereka.

Akhir

Catatan:

Cerpen ini berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Nara yang bertekad untuk belajar lebih giat agar bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan menafkahi keluarganya. Cerpen ini juga mengajarkan tentang pentingnya pendidikan untuk mengubah nasib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun