Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Perjalanan Pak Dadang Sudrajat, S.Sos.,M.M.,M.Si sebagai Camat Kelapa Dua, Bagian -1

14 Oktober 2023   12:45 Diperbarui: 14 Oktober 2023   12:53 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen Pribadi Pak Dadang Sudrajat 

Novel: Perjalanan Pak Dadang Sudrajat, S.Sos.,M.M.,M.Si sebagai Camat kelapa Dua.

Bagian -1

Oleh: Mugiarni 

Di sebuah desa yang tenang, terletak di bawah sinar matahari tropis yang hangat, hiduplah seorang pria yang bernama Pak Dadang S.Sos., M.M., M.Si. Beliau adalah seorang pejabat yang mengemban tanggung jawab sebagai Camat Kelapa Dua, sebuah wilayah indah yang terletak di Kabupaten Tangerang. Namun, di balik jabatannya yang cemerlang, Pak Dadang adalah sosok yang sederhana, dan, yang lebih penting lagi, ia adalah seorang pria yang penuh kasih, peduli terhadap kesejahteraan masyarakatnya.

Kelahiran Pak Dadang terjadi di kota yang indah, Banda Aceh, di ujung barat Sumatra.

Banda Aceh adalah sebuah kota yang terkenal karena keindahan alamnya. Terletak di ujung barat Pulau Sumatra, kota ini memiliki banyak ciri khas yang membuatnya menarik.

Salah satu daya tarik utama Banda Aceh adalah pantainya yang spektakuler. Pantai-pantai seperti Pantai Lhok Nga, Pantai Lampuuk, dan Pantai Ulee Lheue menawarkan pemandangan yang indah, dengan pasir putih yang bersih dan ombak yang menggoda untuk berselancar atau berenang.

Banda Aceh dikelilingi oleh alam yang hijau dan subur. Hutan hujan tropis dan pegunungan yang indah memenuhi wilayah sekitarnya. Di sini, kita dapat menjelajahi berbagai taman nasional dan jalur hiking untuk menikmati alam yang masih sangat alami.

Banda Aceh juga memiliki warisan budaya yang kaya. Salah satu contoh terkenal adalah Masjid Raya Baiturrahman, yang merupakan salah satu masjid terindah di Indonesia. Masjid ini merupakan simbol penting dalam budaya Aceh dan arsitekturnya yang megah sangat memukau.

Banda Aceh juga dikenal dengan kuliner khasnya yang lezat. Makanan khas Aceh, seperti mie Aceh, rendang Aceh, dan hidangan laut segar, merupakan bagian penting dari pengalaman wisata di sini.

Banda Aceh memiliki beberapa bangunan bersejarah yang indah. Selain Masjid Raya Baiturrahman, kota ini juga memiliki bangunan kolonial Belanda yang memikat, seperti Gedung Arab dan Rumah Cut Nyak Dhien.

Kota ini juga menawarkan kehidupan malam yang hidup. Ada banyak tempat hiburan, restoran, dan kafe di sepanjang jalan-jalan Kota Banda Aceh yang akan membuat pengunjung merasa betah.

Keindahan alam dan budaya yang unik membuat Banda Aceh menjadi tujuan wisata yang menarik bagi para pelancong. Banyak pengunjung datang ke sini untuk mengeksplorasi kekayaan alamnya, merasakan kelezatan kuliner lokal, dan menghargai sejarah dan budaya yang mendalam.

Perjalanan karirnya dimulai sebagai seorang tenaga honorer di Subag Protokol pada tahun 1996, dan ia pun memasuki dunia yang memeluk seni dalam menyusun harmoni hubungan antarmanusia. Sebuah profesi yang mungkin jarang dianggap mewah atau mencolok, tetapi begitu penting dalam menopang jaringan kesejahteraan sosial dan politik sebuah daerah.

Protokol bupati adalah seorang penyusun tata cara. Ia sutradara yang bekerja dalam balai-balai kekuasaan, di bawah gemerlap cahaya lampu kristal gantung dan aroma mewah bunga segar. Tugasnya adalah mengarahkan setiap gerak tarian manusia, memberi petunjuk pada setiap jalinan ucapan dan tatap muka. Ia adalah pencipta cerita yang tak pernah ia tulis dalam kata-kata, melainkan dalam gestur, raut wajah, dan urutan acara yang terkoordinasi dengan begitu sempurna.

Di bawah pandangan tajamnya, protokol bupati merangkul kebahagiaan masyarakatnya dan menjaga agar kerumitan dunia politik tidak mengganggu harmoni ini. Ia adalah pemadam api yang diam-diam menjaga agar semangat gotong-royong tetap berkobar, bahkan ketika badai politik menggoyahkan tiang-tiang kekuasaan.

Ketika bupati berbicara, itu adalah lirik dalam sebuah simfoni. Ketika tamu penting tiba, mereka adalah bintang dalam pertunjukan yang ia arahkan. Di balik tirai, ia menjaga agar setiap detail diperhatikan: tata cara, etiket, dan simbolisme. Sebuah seni rahasia yang memungkinkan bupati dan daerahnya bersinar dalam sorotan publik, menerima kunjungan kenegaraan dengan gemilang, dan memastikan bahwa setiap pertemuan adalah kesempatan untuk menjalin hubungan yang harmonis.

Profesi protokol bupati bagaikan mahakarya yang diukir dengan kerendahan hati dan kebijaksanaan. Ia adalah penjaga pintu yang membuka jalan menuju perubahan dan kerja sama. Di balik layar, ia adalah penata pentas yang membawa rasa keanggunan dalam setiap langkah kaki dan jabat tangan.

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun